KonoSuba Volume 2 - Chapter 2

Part 1


“Ayo pergi ke dungeon besok.”

“Tidak mau.”

“Kau harus.”

Karena Megumin ingin lari, aku menangkapnya selagi aku membantah protesannya.

Ini sudah seminggu sejak aku dipenggal.

Tubuhku sudah pulih untuk kondisi bertarung, jadi aku memberikan saran kepada anggotaku yang berkumpul di guild. Sayangnya, Megumin terlihat membenci dungeon.

“Tidak mau tidak mau, aku akan kehilangan alasan keberadaanku jika aku pergi ke dungeon! Sihir ledakan mungkin bisa meruntuhkan dungeon jadi tidak bisa digunakan dan aku akan menjadi orang biasa!”

“Kau ingat apa yang kau katakan saat kita menjadi rekan?! Bukankah kau mengatakan ‘aku akan membawa barang atau apapun saat menjelajahi dungeon! Mohon, jangan buang aku!’”

Saat dia mendengar itu, Megumin yang lengannya aku pegang menurunkan kepalanya dengan pasrah.

“Tck… aku mengerti, tapi aku akan benar-benar menjadi tidak berguna lho? Aku hanya bisa melakukan hal seperti membawa barang…”

Megumin mengeluarkan ekspresi pasrah dan gelisah.

Untuk menenangkannya, aku berkata:

“Jangan khawatir, kau hanya perlu mengikuti kami sampai pintu masuk dungeon. Jika kita bertemu monster berbahaya saat perjalanan menuju dungeon, aku akan mengandalkanmu untuk mengusir mereka dengan sihir okay?”

“Hmmm? Hanya pintu masuk? Apa itu benar-benar tidak apa?”

Megumin bertanya dengan ekspresi kebingungan.

“Ngomong-ngomong, kenapa kau tiba-tiba ingin pergi ke dungeon? Jika kau ingin menjelajahi dungeon, kita butuh pencuri kan? Bagaimana dengan Chris? Akhir-akhir ini aku tidak melihat Chris di sekitar guild.”

Aqua, yang beristirahat dengan menaruh kepalanya di meja, berkata dengan malas.

Seminggu sebelum kondisiku pulih untuk bertarung, gadis ini telah memonopoli tempat hangat di depan perapian di guild setiap hari. Dia minum-minum atau bermalas-malasan di sekitar.

Saat aku bertanya kepadanya ‘apa kau sudah cukup umur untuk minum’, dia menjawab ‘jangan gunakan peraturan Jepang di dunia fantasi ini’.

Itu tampaknya di dunia ini, kau bisa minum tidak peduli berapa umurmu. Kau yang bertanggung jawab untuk apapun konsekuensinya saat kau sedang mabuk.

“Chris berkata dia sangat sibuk. Dia berkata senpai yang mengurusnya dulu membawa beberapa masalah kecil kepadanya. Untuk menangani masalah itu, dia tidak berencana untuk kembali. Tapi dia memberitahuku pendeteksi perangkap dan menjinakkan perangkap sangat dibutuhkan untuk menjelajah dungeon yang tidak berubah karena musim. Itu kenapa aku bepikir untuk pergi dan mencobanya.”

Setelah menyelesaikan quest dengan Taylor, aku tidak melakukan apapun selama seminggu penuh.

Memburu peri salju dan goblin meningkatkan 3 level-ku. Selain pendeteksi perangkap dan menjinakkan perangkap, aku juga mempelajari skill lain.

Mendeteksi perangkap dan menjinakkannya tampaknya bergantung dengan ketangkasan dan keberuntungan.

Ketangkasanku mungkin rata-rata, tapi aku mempunyai keberuntungan yang luar biasa, jadi itu akan berhasil.

Aku tetap berekan dengan orang-orang aneh dan menerima hutang, aku disebut mempunyai keberuntungan tinggi itu mungkin candaan tahunan.

Darkness, yang kelihatannya sudah mendapatkan armor-nya kembali dari toko, menggosoknya dengan semangat.

Darkness tiba-tiba melihat situasinya.

“Erm, tolong tunggu sebentar. Pedang besarku patah saat bertarung dengan Fuyu-shogun. Aku memesan pedang baru, tapi itu membutuhkan beberapa waktu untuk menyelesaikannya. Aku tidak bisa dianggap sebagai pertarung sekarang.”

“Kau tidak pernah bertarung, jadi itu tidak masalah.”

“?!”

Air mata mulai mengalir ke bawah melewati pipi Darkness yang memerah. Dia setengah terangsang dan setengah sedih.

Dia masih setengah terangsang, jadi berbicara dengannya lagi hanya akan membawa masalah.

Jadi aku memutuskan untuk melanjutkan.

“Aku akan menjelaskannya dengan cara yang mudah dimengerti. Yang masuk ke dungeon hanyalah aku, aku berharap kalian menjadi pengawalku dalam perjalanan menuju ke sana.”

“?” x3

Part 2


Setelah setengah hari bekerja, kami berjalan dari kota menuju bukit, berjalan memasuki hutan belantara.

Berapa lama kita harus berjalan di jalan bersalju ini dengan ranting pohon yang berbahaya dan menjengkelkan ini?

Kabin itu telihat dibangun dengan kuat tiba-tiba muncul di depan kami.

Di atas kabin itu ada tanda yang tertulis ‘pengungsian’

Pintu masuk yang gelap terlihat tak berujung berada tepat di samping kabin.

Pintu masuknya terlihat terbentuk secara alami, tapi jika kau pergi masuk ke dalam, tangga yang teratur. Tangganya menuruni jalan menuju ke dalam.

Dungeon-nya bernama ‘dungeon Keele’.

–Dahulu, ada Arch wizard jenius bernama Keele yang jatuh cinta dengan putri dari kaum bangsawan.

Penyihir yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk sihir dan tidak tertarik dengan percintaan, jatuh hati dengan gadis pada pandangan pertama saat berjalan-jalan di jalanan.

Tentu saja, percintaan ini tidak berbuah manis.

Lagipula, perbedaan status yang memutuskan dalam semua hal di dunia ini.

Penyihir itu mengetahui baik hal ini, bekerja lebih keras dalam penilitian dan latihan sihirnya untuk melupakan tentang cintanya.

Bertahun-tahun berlalu, dia akhirnya menjadi Arch wizard terkuat di negara.

Dia terus membawa kebahagian ke negara melalui penggunaan sihirnya, dan dipuji oleh semuanya.

Dan juga, penyihir itu diundang ke kastil, untuk perjamuan yang diadakan untuk menghormatinya.

Raja berkata kepada penyihir itu:

Dia ingin memberi hadiah kepada penyihir itu, dan bersedia memenuhi satu permintaan dari penyihir itu tanpa batasan.

Penyihir itu berkata dia mempunyai permintaan yang tidak akan pernah terkabulkan.

–Apa yang diinginkan Arch wizard Keele, tidak ada yang tahu.

Itu hanya diketahui setelah ini, Arch wizard itu menculik putri dari kaum bangsawan, membangun dungeon dan menolak untuk keluar.

Apa yang terjadi selanjutnya adalah misteri.

Tapi memikirkan itu lebih dalam lagi, bahkan jika penyihir itu membuat dungeon untuk menahannya, dia tidak akan bisa terus mempertahankannya dalam waktu lama.

Dan sekarang, tidak banyak orang tahu tentang cerita dibalik pembangunan dungeon ini. Dan dungeon-nya menjadi tempat latihan bagus untuk petualang pemula yang pertama menjelajah.

Aku berdiri di depan pintu dungeon Keele dan melihat ke belakang ke 3 orang di belakangku.

“Baiklah, aku akan pergi sendiri dari sini. Kalian bertiga tunggu di sini untuk memberikan perlindungan untukku. Jika sudah sehari aku tidak kembali, kembalilah ke kota dan minta bantuan kepada grup Taylor… mungkin itu rencananya, tapi aku hanya memenuhi persyaratannya saja, jadi aku pasti segera kembali.”

Darkness menyilangkan tangannya di dadanya dan berkata:

“Apa yakin ingin pergi sendiri? Itu gila untuk menantang dungeon sendirian. Aku mendengar apa yang kau katakan Kazuma, tapi aku pikir dengan armor-ku yang berdenting kencang saat berjalan, itu tidak akan berguna untukku ikut…”

Yah, ini pertama kali aku pergi sendiri.

“Aku juga, aku hanya akan menjadi beban jika aku ikut… pikirkan hal itu, Kazuma.”

Megumin berkata dengan cemas.

“Tidak masalah, aku akan pegi denganmu!”

Dan Aqua tiba-tiba berkata sesuatu yang tidak perlu…

“… Tidak, jangan mengikutiku. Aku bilang aku akan pergi sendiri.”

Aku menjelaskan ke Aqua sekali lagi apa yang aku katakan saat perjalanan ke sini.

“Dengan skill pemanah ‘farsight’ yang diajarkan Keith kepadaku, aku bisa melihat sesuatu dikegelapan. Aku sudah mencoba ini sebelumnya. Bahkan jika di sana tidak ada sumber cahaya dan benar-benar gelap, aku tetap bisa mengukur jaraknya, aku bahkan tidak butuh cahaya apapun. Monster yang menyerang tergetnya melalui sumber cahaya tidak akan bisa menemukanku.”

Tapi jika aku bisa masuk dungeon sendirian hanya dengan skill ini, semua archer di seluruh dunia bisa melakukannya juga.

Tapi—

“Ngomong-ngomong, aku juga mempunyai skill pencuri ‘detect enemy’ dan ‘hide’. Jadi aku bisa berjalan dikegelapan, memastikan daerahnya, mendeteksi musuh dan menghindari mereka. Sembunyi memungkinkanku untuk mengatasi bahaya saat aku tidak bisa menghindari mereka, hanya dengan menempel dekat dengan tembok… mungkin.”

Hanya hal ini yang tidak bisa dipastikan tanpa langsung mencobanya.

Bahkan meskipun aku ingin menjelajahi dungeon, itu tidak berarti aku mengambil quest untuk menyelesaikan dungeon.

Jika aku tidak dapat uang setelah membunuh monster, menghindari pertempuran akan menjadi pilihan yang terbaik.

Menghindari monster, mengambil harta karun dan pergi.

Meskipun aku merasa itu seperti perampok makam lakukan, tapi ini salah satu dari beberapa hak khusus untuk petualang yang bisa melewati batasan job dan mempelajari berbagai macam skill.

Pada saat seperti ini, aku harus menggunakan beberapa keuntungan yang aku miliki.

Aku mengambil parfum penghilang bau yang aku beli di guild yang berguna untuk monster yang memiliki penciuman tajam.

Monster di dungeon yang mungkin terbiasa dengan kegelapan.

Itu berarti selain penglihatan, indra yang lain dari musuh pasti hebat.

Seperti indra penciuman atau pendengaran.

Untuk bagian ini, aku hanya bisa berdoa aku bisa menggunakan pendeteksi musuh sebelum mereka menyadari suara yang aku buat.

Jika aku bertemu ular yang bisa mendeteksi hawa panas atau kelelawar yang bisa menggunakan gelombang suara, aku tidak bisa melakukan apapun tentang itu. Tapi aku mendengar dari orang-orang di guild di dungeon tidak ada monster yang seperti itu.

Aku sudah mendapatkan pengetahuan tentang monster di dungeon dari orang-orang di guild, dan sudah melakukan pekerjaan rumah.

Lagipula aku baru mati seminggu yang lalu.

Meskipun aku berharap untuk bertemu Eris-sama lagi, mati berkali-kali tidak bisa diterima.

Aku menyemprot parfum ke tubuhku.

Aku tidak tahu seberapa efektif ini, tapi ini lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.

Selain itu, saat aku menggunakan sembunyi saat bertemu si pembunuh pemula terakhir kali, dia mencium udara di sekitarnya sebelum pergi dengan menyesal.

Yang berarti skill sembunyi mempunyai kemampuan untuk sedikit menghilangkan aroma tubuh.

Ya, ini akan berhasil. Mungkin.

Dan ini hanya percobaan. Itu bagus jika mendapatkan hasil, tapi tidak apa jika itu gagal.

Dungeon yang aku tantang kali ini sedikit dibawah level-ku.

Setelah memastikan cara menjelajahi dungeon, aku bisa menantang dungeon yang susah untuk menghasilkan uang.

Dan ini hanya dungeon yang berjarak setengah hari perjalanan dari kota.

Dungeon-nya mungkin telah diselesaikan oleh petualang lain.

Tidak masalah, aku tidak akan rugi bahkan jika aku bertemu musuh di dalam dungeon.

“Aku akan pergi. Di sini dingin dan kalian mungkin bertemu monster, jadi kembalilah ke pengungsian dan tunggu.”

Aku melambaikan tangan ke semua dan menuju pintu masuk dungeon.

–Saat ini, aku mendengar suara seseorang mengikuti di belakangku.

Aqua berdiri di sampingku seakan-akan sudah wajar.

“… Tidakkah kau mendengarku? Itu lebih mudah untukku pergi sendiri. Di dalam sana gelap, kau tidak bisa melakukan apapun bahkan jika kau mengikutiku kan?”

Setelah mendengar perkataanku, Aqua tertawa seakan-akan itu terlalu mudah.

… Aku sangat ingin memukulnya.

“Hey hey hey Kazuma, apa kau sudah lupa siapa aku? Job Arch priest-ku hanya sekedar penyamaran. Sini sini, katakanlah— meskipun Megumin dan Darkness masih tidak mempercayaiku— cepat, katakanlah job-ku!”

“Dewi hutang?”

“Bukan, aku dewi-sama air! Setidaknya kau bisa mengatakan aku dewi pesta!”

Sejujurnya, itu tidak masalah kau dewi apa. Apa yang coba gadis ini katakan?

“Lagipula aku dewi, mataku memiliki kekuatan untuk melihat melalui apapun. Sebelum Kazuma reinkarnasi, aku juga memberitahumu penyebab kematianmu dengan akurat kan? Kekuatanku melemah setelah datang ke dunia, tapi aku tetap memiliki beberapa kekuatan dewi okay? Aku tidak bisa melihat melalui apapun sekarang, tapi itu tidak masalah untuk melihat melalui kegelapan!”

Menghadapi Aqua yang membusungkan dadanya secara arogan, aku merasa gelisah.

Sayangnya, aku tidak tahu hal bodoh apa yang ingin dilakukan gadis ini dan itu membuatku khawatir.

Apa yang harus dilakukan, haruskah aku menolaknya… saat ini, Aqua berkata padaku:

“Monster di dalam dungeon biasanya adalah undead. Mereka akan terpikat aura kehidupan dari orang hidup. Itu berarti skill sembunyi tidak akan berguna melawan monster undead. Masalah ini hanya bisa diselesaikan jika aku ikut, bukan?”

Kata-katanya hanya meningkatkan kegelisahanku.

Part 3


Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berjalan di tangga yang diperpanjang dari pintu masuk dungeon.

Setelah turun lumayan lama dari tangga di kegelapan, di sana tidak ada tanda dari gang sempit.

Ini dungeon untuk pemula, jadi kupikir ini berukuran kecil. Penjelajahan akan lebih lama dari dugaanku.

Mungkin seperti itu, tapi tujuanku untuk ke dungeon ini adalah untuk mencoba skill pencuri yang berguna di sini.

Sayangnya, caraku salah di mata orang yang menjelajah dungeon sebagaimana mestinya.

Selagi aku merasakan aura dari Aqua yang menyelinap di belakangku, aku melanjutkan menuruni tangga.

“Nah, Kazuma, apa penglihatan malammu tidak apa? Penglihatan ilahiku dapat melihat postur jelek Kazuma yang berjalan dengan penuh rasa takut menuruni tangga. Beritahu kepadaku jika penglihatan malammu tidak berguna, okay.”

Aqua mengatakan sesuatu yang sulit untuk membedakan apakah dia khawatir denganku atau meledekku.

“Aku dapat melihat dengan jelas, postur tidak bergunamu yang berjalan ragu-ragu setiap menuruni satu anak tangga terlihat jelas di belakangku. Karena ini permintaanku, jadi tolong jangan jatuh.”

Aku berbalik dan melihat Aqua tersenyum tanpa peduli dengan apapun.

“Sungguh, penglihatanku sangat jelas aku bisa melarikan diri jika ada yang berbahaya di sana. Beritahu aku jika ada monster yang mendekati kita. Aku akan mengawasi belakang kita, jadi jangan sentuh pantatku okeh.”

“Jangan khawatir, aku tidak peduli dengan pantatmu. Biarkan aku memberitahumu apa yang aku pikirkan— aku serius untuk mempertimbangkan bagaimana cara meninggalkanmu di bagian terdalam dungeon ini.”

Aku dan Aqua masih berdiri dan melihat satu sama lain.

“Betapa buruknya~ Kazuma tetap membuat candaan seperti ini! Hehehe!”

“Betapa bodohnya Aqua, aku sekarang sedang serius. Kita sudah bersama cukup lama, kau seharusnya mengerti itu~ hahaha!”

Selagi kami mengobrol, kami akhirnya sampai di ujung anak tangga.

Itu gelap gulita, tapi berkat skill penglihatan malam, tembok dan susunan dungeon terlihat jelas.

Benda di kegelapan mempunyai garis hijau dan putih, itu seperti melihat termografi.

Setelah menuruni tanggan, di sana ada rute ke kiri dan ke kanan.

Dan aku langsung menyadari sesuatu setelah menuruni tangga.

“… Apa ini?”

Meskipun aku memliki penglihatan malam, aku hanya bisa melihat bayangan berwarna hijau, dan tidak bisa memberitahu warna asli dari benda itu.

Benar, garis itu terlihat seperti bentuk dari tubuh manusia…

……..

“Wahhh!!”

Itu adalah bentuk dari mayat petualang.

Apakah itu seseorang yang mencoba untuk menantang dungeon sendirian, atau orang yang ditinggalkan oleh anggotanya setelah mati?

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi ini jelas mayat manusia.

Aqua berjalan ke samping mayat itu.

“… Mayat ini akan menjadi monster undead Kazuma, tunggu sebentar.”

Setelah mengatakan itu, Aqua seperti bergumam sesuatu seperti berdoa, dan mayat itu mengeluarkan cahaya redup.

Dia mungkin membimbing roh yang tersesat ke akhirat, dan mencegahnya untuk berubah menjadi undead.

Jika dia terus membiasakan bersikap seperti ini, dia mungkin mempunyai lebih banyak pengikut.

Tapi memikirkan bertemu mayat setelah tepat menuruni tangga. Jantungku tidak akan bisa bertahan jika ini terus terjadi.

Jika Aqua tidak di sini, aku mungkin akan kembali.

“Tapi, puhehe! Ini terlalu bodoh, memaksakan dirinya untuk menentang dungeon sendirian— puhaha! Hahaha!”

Setelah mendengar itu, aku memutuskan untuk memberinya beberapa waktu sendiri setelah mengenai bagian terdalam.

… Sesuatu tampaknya datang ke arah sini.

Dengan skill pendeteksi musuhku, aku merasakan musuh mendekatiku dan berhenti.

Itu mungkin karena suara kami mengobrol atau karena cahaya dari mayat yang dimurnikan Aqua yang menarik mereka ke sini.

Aku melihat ke arah Aqua dan menunjuk ke arah musuh datang, lalu menunjuk dengan jempolku ke arah lain, mengisyaratkan untuknya kabur.

“Apa, apa? Kenapa kau tiba-tiba membuat gerakan aneh? Ingin menunjukan kepadaku pertunjukkan bayangan tangan? Kalau begitu beri aku cahaya. Rubah dan kelinci sudah kuno, biarkan aku menunjukkanmu bayangan dari benteng berjalan destroyer.”

“Bukan! Dan apa pula destroyer itu?! Aku hanya memberi isyarat kepadamu musuh datang, jadi kita harus lari ke arah sini! Sial, dia melihat kita! Hey, bantu aku melawan mereka!”

Aku merasa aneh membantah dengan kencang.

Aku mengeluarkan pedangku di kegelapan dan menebas ke arah monster humanoid yang datang ke arah kami setelah mendeteksi kehadiran kami!

“…. Hmmm, aku tidak tahu apa itu. Aku tidak bisa melihat perwujudannya, tapi bukan warna, jadi aku tidak bisa memberitahu, kau tahu apa itu?”

Mayat dari monster humanoid kecil ada di tanah.

Aqua melihat ke arahnya dan berkata:

“Ini iblis rendah bernama Gremlin. Sihir di dungeon lebih tebal dibanding di permukaan, jadi iblis lemah seperti ini kadang-kandang muncul.”

Aku mengerti, di sana ada nama ini di daftar monster yang aku lihat, diberikan kepadaku oleh orang di guild.

… Aku tiba-tiba menyadari sesuatu.

“Nah, biarkan aku bertanya kepadamu, kau bisa melihat dengan jelas di kegelapan?”

Mendengar pertanyaanku, Aqua berkata dengan ekspresi ‘jelaslah’.

“Penglihatanku sekarang tidak berbeda pada saat melihat disiang hari. Kenapa?”

……….

“Jadi saat kita tidur di kandang kuda bersama, kau melihat semuanya?”

“Aku tidak melihat apapun. Karena saat aku mendengar suara fap fap fap, kau membelakangiku.”

( Note: fap fap fap = suara lagi coli )

“… Terima kasih karena kemurahan hatimu Aqua-sama.”

Bau dari Gremlin mungkin menarik monster lain.

Dan juga, kami meninggalkan tempat itu.

Part 4


Aqua hari ini berbeda dari dia yang biasanya.

Yup, sama sekali tidak seperti Arch priest (ngakak).

Dia tidak seperti antara dewi pesta atau hutang.

“Roh yang tersesat bergentayangan di dungeon yang dingin, beristirahatlah dengan damai. Turn undead!”

Sekarang dia hanya seperti dewi suci karena dia memurnikan undead dengan sihir area luas.

–Bagiku, aku meremehkan dungeon.

Kombinasi penglihatan malam dan sembunyi berguna saat diwaktu yang berbahaya.

Dan itu efektif terhadap monster yang banyak.

Tapi, seperti kata Aqua, untuk undead yang mengembara di dungeon dingin untuk waktu yang lama, makhluk hidup bersinar sangat terang.

Sejak dari beberapa saat yang lalu, kami sudah memurnikan banyak undead.

Jika aku sendirian, aku akan dikepung dan dimakan sampai mati oleh sekumpulan undead.

Aku sungguh tidak mengerti kenapa kami bertemu sangat banyak monster tipe undead di dalam dungeon.

Aku hanya bisa mencerminkan kenaifanku.

Aqua yang selesai memurnikan bernafas lega.

“Terima kasih atas kerja kerasmu. Eh, kau sangat membantu, itu akan berbahaya jika aku pergi sendiri.”

Aqua yang mendengar pujianku tidak berendah hati sama sekali.

“Hmm? Kau akhirnya melihatku dengan cahaya baru?… apapun itu, di mana harta karunnya? Tapi dungeon ini sudah sering dijelajahi, jadi aku tidak berharap banyak.”

Kami telah sampai di bagian sedikit dalam dari dungeon.

Tapi, ini sedikit luas.

Aqua yang mengatakan bisa melihat dikegelapan seperti melihat saat siang hari, menandai tembok dengan kapur saat dia menyampai sudut.

Petualang normal yang membuat jalur kabur di dungeon akan menjadi tegang was-was dengan perangkap, obor, dan menandakan jalan selagi mereka melanjutkan dengan berhati-hati.

Tapi untuk kami yang dengan mudah berjalan dikegelapan, kami bisa mencapai bagian terdalam denganku di depan untuk mendeteksi musuh.

Kami bisa mundur setelah mengkonfirmasi metode penjelajahan ini layak digunakan. Tapi karena kami datang ke sini, kami tetap menginginkan untuk mendapatkan harta karun atau sesuatu yang bernilai sebelum pergi.

Setelah memastikan ruangan di depan tidak memiliki perangkap atau kehadiran dari musuh, aku masuk dengan berhati-hati seakan-akan aku seperti berjalan di es yang tipis.

Melihat sekitar ruangan…

“… Tch, tidak ada yang bagus di sini.”

“Nah, Kazuma, caramu menjelajahi dan metode yang kau katakan memberiku ilusi kalau kita adalah pencuri.”

Jangan mengatakan itu, aku juga merasakan itu.

Aku merasa sedikit bersalah saat aku memikirkan tentang orang yang menantang dungeon dengan frontal.

“…? Nah, Kazuma, jalan itu, terlihat seperti ada sesuatu di sana.”

Aqua menemukan sesuatu di pojok ruangan.

Aku dan Aqua pergi ke pojok ruangan bersama dan menemukan…

“Hey, itu harta karun! Bagus Kazuma, kita benar untuk menjelajahi dungeon!”

Aku segera menahan Aqua yang langsung menuju ke harta karun dengan senang.

“Hey, tunggu tunggu. Tidakkah kau berpikir ini aneh untuk harta karun yang muncul di dungeon yang sudah dijelajahi oleh banyak orang?… Hmmm, seperti dugaanku, skill pendeteksi musuhku merespon.”

Dan tentu saja, responan itu datang dari harta karun di depan kami.

Aku mengerti, jadi ini peti harta karun palsu yang melegenda?

“Ah… jadi ini monster peniru. Ini sangat disayangkan, tapi mau gimana lagi….”

Aqua melempar sesuatu ke arah peti itu selagi dia berbicara.

Itu adalah botol kosong dari parfum penghilang bau yang aku gunakan sebelumnya.

Botol itu menarik pancaran dari udara dan jatuh menuju tanah dekat dengan peti harta karun.

Saat botol jatuh ke tanah, tembok dan lantai di sekitar mulai bergetar, dan peti harta karun membuka mulut besar untuk menelan seluruh botol.

Tembok dan lantai yang tampak bagian dari dungeon mulai menggeliat. Itu terlihat mengunyah botol yang bisa ditelan.

“Betapa, betapa menjijikannya! Apa itu!”

Aku pikir dia mengatakan ‘monster peniru dungeon’?

“Seperti arti dari nama monster itu, itu tidak bisa pindah, tapi bagian dari tubuhnya bisa berwujud menjadi peti harta karun atau uang, memikat mangsanya untuk mengambil umpan. Itu kadang-kadang mengambil wujud menjadi manusia, dan memburu monster yang memangsa manusia.”

Itu bahkan memakan monster juga, betapa mengerikannya!

Ngomong-ngomong soal itu, orang di guild mengatakan monster peniru dungeon.

Aku mendengar kau bisa mendeteksinya dengan skill pendeteksi musuh dengan mudah, tapi ini terlalu…

Apapun itu, perjuangan bertahan hidup berlaku pada makhluk di dungeon juga.

Itu tidak mudah untuk hidup di dunia ini.

Part 5


“Turn Undead!”

Dibawah serangan Aqua, tubuh zombie menghilang.

Aku lupa berapa banyak monster yang kami bunuh.

Di depanku masih seperti layar termografi, dan aku berterimakasih untuk mempelajari ‘Farsight’.

Jika kami pergi dengan menggunakan obor sepeti normalnya, aku mungkin akan menangis jika kami bertemu sekumpulan banyak zombie.

Kami sudah diserang oleh kumpulan besar undead, itu tidak akan mengejutkan jika itu meninggalkan trauma psikologis.

“… Hey, bukankah ini aneh? Terlalu banyak undead di sini. Jika memang seperti itu, party tanpa arch priest tidak akan bisa menaklukkan dungeon kan? Dan kita tidak menemukan harta karun sama sekali. Lupakanlah dan kembali.”

Dungeon ini untuk mengasah pemula.

Tapi aku tidak bisa membayangkan bagaimana pemula menangani gelombang besar undead.

Aqua yang merapal sihir terus-terusan tidak terlihat kelelahan.

Bagaimanapun dia adalah dewi.

Tapi bahkan Aqua tidak bisa terus-terusan selamanya, jadi mungkin ini waktunya untuk mundur.

“Kau benar. Kita tidak menemukan harta karun apapun, tapi aku puas setelah memurnikan sangat banyak undead… tapi tunggu sebentar, bau dari undead masih tidak hilang-hilang.”

Skill pendeteksi musuhku bahkan tidak terpicu, tampaknya Aqua sedang dalam kondisi bagus hari ini.

Kami sampai ujung dari dungeon, tapi Aqua tetap mengedus udara seperti kucing yang bersemangat di jalan buntu.

Skill pendeteksi perangkap dan musuh tidak memberikan reaksi apapun.

Tapi karena Aqua yang sedang dalam kondisi bagus berkata seperti itu, di balik tembok sana mungkin ada sesuatu.

Aku dan Aqua berpisah untuk menyelidiki temboknya, mengamati dengan teliti selama 10 menit lebih.

Saat kami tidak menemukan apapun dan ingin kembali.

Bagian dari tembok tiba-tkba berputar, membuka celah.

Kami tidak melakukan apapun. Itu tampaknya dibuka dari dalam.

Suara rendah dan samar datang dari sisi lainnya.

“Di sana ada pendeta?”

Part 6


Di sana ada tempat tidur sederhana, lemari kabinet, satu meja dan bangku di dalam ruangan.

Seseorang duduk di bangku di samping tempat tidur.

Satu lampu minyak ada di atas meja.

“Pagi, pertama kali kita ketemu. Aku tidak tahu sudah jam berapa di luar, sebagai gantinya haruskah aku mengatakan ‘selamat malam’?”

Aku hanya bisa melihat bayangan dengan skill-ku.

Setelah menyapa kami, orang itu menyalakan lampu minyak dengan sihir.

Lampu minyak itu menerangi orang itu yang dalam kegelapan. Dia menggunakan jubah panjang, dia tengkorat ditutupi kulit yang kering.

“Aku Keele, pembuat dungeon ini. Aku menculik putri dari bangsawan, penyihir jahat.”

–Dahulu, ada arch wizard bernama Keele yang jatuh cinta dengan putri dari kaum bangsawan saat sedang berjalan di jalanan.

Keele yang tahu percintaannya tidak akan berbuah manis, mencurahkan dirinya dalam penelitian dan latihan sihir.

Bertahun-tahun berlalu, dia akhirnya menjadi penyihir terkuat di negara.

Dia terus-terusan membawa kebahagian ke negara melalui sihirnya, dan dipuji oleh semuanya.

Dan juga, penyihir itu diundang ke kastil, untuk perjamuan atas prestasinya.

Raja berkata kepada penyihir:

Dia ingin memberi hadiah kepada penyihir, dan akan memenuhi apapun permintaan dari penyihir, tanpa batasan.

Penyihir berkata dia mempunyai keinginan yang tidak akan pernah terpenuhi.

Dan itu adalah kebahagian dari orang yang dia cintai, yang telah sangat menderita.

“Setelah membuat permintaan ini, aku meculik wanita itu.”

Keele berkata dengan bangga.

“… Yang berarti kau bukan penyihir jahat, tapi baik? Untuk mendapatkan sisi baik raja, putri itu menawarkan dirinya sebagai selir raja. Tapi dia tidak mencintainya, dan tidak mempunyai hubungan yang baik dengan ratu dan selir yang lain, dan mengalami hal-hal sulit. Dan kau berkata seperti ini ‘karena kau tidak menginginkannya, berikan dia padaku’ kan?”

Setelah mendengar ini, tulang daerah tenggorokan Keele berderit, saat dia tertawa.

“Itu intinya. Setelah aku melamar wanita yang aku culik, dia menerimaku. Setelah itu, aku membawanya bersama dalam kawin lari selagi melawan tentara kerajaan… ara, itu saat yang menyenangkan. Oh, ngomong-ngomong, seseorang yang di atas tempat tidur itu adalah dia. Bagaimana dia kelihatannya, lekukan tulang lehernya indah bukan?”

Aku melihat ke arah Keele menunjuk dan aku menemukan tengkorak yang di tempatkan di ranjang kecil.

… Apa-apaan itu?

Aqua yang di sampingku melihat ke arah Keele dengan mata yang bersinar.

Dia mungkin tidak tahan ingin memurnikannya.

“Dan juga, aku punya permintaan kepada wanita di sana,”

Keele tiba-tiba berkata.

“Permintaan?”

Mendengar perkataanku, Keele mengangguk—

“Bisakah kau mengirimku ke dunia lain? Wanita ini seharusnya mempunyai kekuatan untuk melakukannya.”

Part 7


Aqua merapal setiap baris sihirnya dengan jelas.

Arch wizard hebat meletakkan tangannya ke tangan wanita yang tiduran di tempat tidur.

Aqua berkata wanita itu tidak mempunyai penyesalan dan telah lewat.

Meskipun lingkaran sihir hanya butuh untuk mencangkup Keele sendiri. Tapi karena Aqua yang terbawa suasana, lingkarannya tidak hanya mencangkup tulang dari wanita itu, tapi seluruh ruangannya juga.

Keele yang terluka parah dalam melindungi wanita itu. Untuk melindunginya sampa akhir, dia meninggalkan kemanusiannya dan menjadi lich.

Ini mungkin salah untuk mengatakan ini, tapi aku merasa seperti berubah menjadi lich dengan cara seperti itu sangat keren.

Mungkin setelah melihat Aqua mengintimidasi Wiz sebelumnya, aku merasa lich di sini sangat jantan.

Setelah menjadi selir raja, wanita itu tidak punya banyak kesempatan untuk pergi keluar. Dia tiba-tiba menjadi musuh negara dan mengelilingi seluruh dunia untuk melarikan diri dari penangkapan, dan menghabiskan saat terakhir dari hidupnya di dungeon ini.

Meskipun tak punya kebebasan selagi melarikan diri, dia tidak komplain sama sekali, dan sebagai gantinya tersenyum bahagia—

Itu yang Keele katakan.

“Apa aku membuatnya bahagia?”

–Dia mengatakan pada dirinya sendiri.

“Ara, itu sangat terbantu. Bagaimananpun lich tidak bisa melakukan sesuatu yang konyol seperti bunuh diri. Aku sudah menunggu untuk akhirku yang tenang di sini saat aku merasakan aura suci yang kuat. Jadi aku terbangun dari tidurku yang panjang.”

Di dalam lingkaran sihir lembut yang menutupi seluruh ruangan, Keele berkata selagi tertawa.

Aqua akhirnya selesai merapal.

Dan mengeluarkan ekspresi lembut yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dia tersenyum ke arah Keele.

… Hanya dia.

Saat aku bertanya-tanya jika penglihatanku itu salah, Aqua berkata dengan lembut kepada Keele.

“Arch wizard Keele, kau mengabaikan hukum para dewa dan menjadi lich dengan kehendakmu sendiri. Dengan nama dewi air Aqua, aku membebaskanmu dari dosamu… saat kau bangun, kau akan bertemu dengan dewi yang memiliki payudara besar yang tidak wajar bernama Eris. Jika kau tidak keberatan dengan perbedaan usia antara kau dan orang yang kau cinta, atau hubunganmu bukan antara laki-laki dan perempuan, dan jika kau ingin bertemu dengannya tidak masalah dia berwujud apa… kau bisa bertanya kepada Eris. Dia akan mengabulkan keinginanmu.”

Siapa dia ini, untuk mengatakan sesuatu yang sebenarnya.

Saat aku merasa gelisah tentang Aqua yang bertingkah laku tidak berkarakter, Keele menundukkan dalam-dalam di ruangan yang tersinari oleh cahaya.

“Sacred Turn Undead!”

–Cahaya itu terhamburkan, dan ruangan itu terselimuti kegelapan lagi.

Lich itu dan mayat gadis itu (entah mengapa) telah menghilang tanpa jejak.



Aku dan Aqua terdiam dalam suasana yang berat.

Aku perlahan berkata padanya:

“… Ayo kembali.”

Part 8


Perjalanan kembali ke permukaan, aku terus bertanya secara pelan kepada Aqua meskipun dalam kegelapan dan beresiko akan ditemukan oleh monster.

“Nah, akankah undead itu bertemu dengan wanita itu lagi?”

“… Entahlah. Eris mungkin akan melakukan sesuatu tentang itu?”

Aqua membalas dengan dingin, jadi aku hanya bisa menjawabnya dengan suara lembut.

Setelah itu, aku mencoba memaksakan dengan bersuara gembira untuk mengganti topik.

“Apapun itu, lich itu orang baik. Menggunakan ‘uang tidak berguna untukku’ sebagai alasan, dia memberikan semua nasibnya kepada kita. Aku tidak tahu seberapa bernilainya itu, ayo kita membaginya secara rata saat kita kembali ke kota.”

Bahu Aqua tiba-tiba gemetar ketakutan.

“… Itu benar. Kita harus menggunakan uang ini secara tepat untuk sake dia juga.”

( Note: sake = minuman beralkohol dari jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras )

Suara Aqua menjadi keras dari sebelumnya, dan lebih berenergi juga.

……..

Untuk meringankan suasana, aku memutuskan untuk menyimpan pertanyaanku saat dia mendapatkan kembali semangatnya saat sampai di permukaan.

“Nah, Aqua, orang itu mengatakan ini sebelumnya.”

“… Apa?”

Aqua masih sedikit depresi.

“… Orang itu. Dia mengatakan dia bangun setelah merasakan aura suci yang kuat. Bisakah itu menjadi alasan kenapa kita banyak bertemu monster undead di dungeon, karena kau?”

“?!”

Setelah mendengar pertanyaanku, Aqua terdiam.

Pada akhirnya, dia memaksakan mengatakannya:

“A-a-aku pikir… seharusnya tidak… mungkin?”

Dia memberi jawaban sedikit tidak jelas.

“… Saat serangan Dullahan, kesatria undead dia terlihat sangat suka menyerangmu.”

“?!”

Aqua gemetar lagi. Aku secara diam-diam menjauh darinya.

Melihat aku menjauh darinya, dia terus mendekatiku.

“Nah, Kazuma, kau tidak bisa menjauh dariku kan? Untuk menjaga serangan dari monster, bukankah kau pikir kita harus berdekatan? Ju-juga, dengan penglihatan malam Kazuma yang setengah matang, kau tidak akan bisa melihat jalan keluarnya yang aku tandai dengan kapurku!”

Mendengar Aqua mengatakan itu, aku membuat ekspresi yang disesalkan.

“Hehehe, seperti itu! Meninggalkanku di sini, tidak mungkin! Dalam situasi ini, kita semut dalam tali yang sama… salah, tanpa mengetahui jalan kembali dan menempel denganku yang bisa melawan undead, Kazuma tidak akan bisa kembali sendirian! Situasi ini dalam genggamanku! Jika Kazuma mengerti situasi sekarang, panggil aku Aqua-sama mulai dari sekarang, dan sebarkan penampilan indahku di dungeon ini kepada orang-orang di kota…!”

Saat Aqua berteriak.

Dari kegelapan di dungeon, raungan dari binatang bisa terdengar.

Itu mungkin terpancing karena suara Aqua.

Setelah mengkonfirmasi dengan pendeteksi musuhku, aku merasakan sesuatu menuju ke sini.

“………”

Aku bersandar ke tembok dengan diam-diam, mengaktifkan skill-ku untuk bersatu dengan kegelapan.

“Hey, tunggu Kazuma! Tunggu?! Jangan tinggalkan aku! Maaf, aku minta maaf, itu semua salahku! Aku akan meminta maaf, jadi biarkan aku sembunyi juga! Kumohon Kazuma! Aku mohon padamu, Kazuma-sama!!”

Part 9


“… Aku bisa menebak kemungkinan yang terjadi, tapi apapun itu biarkan aku untuk bertanya. apa yang terjadi?”

Hal pertama Megumin berkata kepada kami di rumah kayu.

“Wahhhh! Kazuma he! Kazuma he wahhhh!”

Dia mengelus kepala Aqua yang menangis tersedu-sedu di belakangku dan menghiburnya.

“Jangan salahkan aku, itu salah sifat dari tubuhmu yang menarik undead! Kau bahkan tidak merefleksikannya saat kita kembali! Aku menarik kembali tafsiran tinggi yang aku berikan padamu sebelumnya!”

“Tapi tapi— sifat tubuh suciku seperti itulah aku, mau bagaimana lagi! Apa yang kau harapkan! Membuang aura suciku untuk menjadi level yang sama seperti HikiNEET Kazuma?! Jika itu benar-benar terjadi, penganut Axis seluruh dunia akan menangis….!”

“Bagaimanapun kau tidak mencerminkannya! Pergi mengunjungi dungeon dan menemukan kembali harta karun yang diberikan kepada kita oleh lich dan wanita itu. Dan pelajari sesuatu dari mereka berdua! Biarkan mereka mengajarimu bagaimana hidup sebaik-baiknya!”

“Kau HikiNEET, menanyakan dewi untuk belajar dari lich!”

Aku mendorong Aqua yang ingin mencekikku dari samping. Saat ini, Darkness berkata:

“… Lich dan wanita?”

Aku menangkis Aqua yang meratap yang menyerangku saat aku menjelaskan inti dari perjalanan kami.

“Dari perkataan Aqua, wanita itu tidak memiliki penyesalan dan berlalu dengan sempurna. Kehidupan susah apa yang sudah menimpanya saat dia melarikan diri? Lich itu masih bertanya-tanya jika dia memberikan kebahagian kepada wanita itu. Tapi dari cara yang aku lihat, dia tidak diragukan lagi telah diberkati.”

Mendengar komentarku yang santai—

“… Tentu saja dia bahagia, itu jelas dia telah diberkati. Aku berani bertaruh kehidupan melarikan dirinya saat-saat yang membahagiakan dalam hidupnya.”

Darkness mengatakan sesuatu yang tampaknya menyembunyikan maksud lain, dan memaksakan tersenyum yang menunjukkan kesendiriannya