KonoSuba Volume 2 - Chapter 3

Part 1


Aku membawa Aqua bersama ke tempat suatu tempat.

Aku meninggalkan Darkness di guild, jadi kami bisa mengambil quest bagus jika di sana ada.


Megumin pergi ke suatu tempat pagi-pagi sekali.

Dia kadang-kadang menghilang seperti itu, tapi ke mana dia pergi?

–Keseimbangan party kami buruk.

Hal yang bagusnya terlalu jelas.

Aqua bagus dalam arch priest, Darkness benteng di party kami, dia sangat keras, dan tidak terlalu membutuhkan sihir penyembuhan.

Kerusakan instan yang dihasilkan Megumin kuat dibanding penyihir lain, dan sering sekali menyelesaikan masalah dengan sekali serang.

Tapi masalah terkininya itu memerlukan tembakan yang stabil.

Dan demikian, aku telah mempelajari skill dan bertarung. Namun, aku memiliki job terlemah ‘petualang’, jadi aku tidak akan bisa kuat tidak peduli seberapa keras aku berjuang.

Aku ingin skill penyerang.

Dan juga, setelah aku naik level di dungeon beberapa hari yang lalu, aku datang ke toko ini.

“Baiklah, kita sampai. Dengar Aqua, biar kuperjelas, kau tidak boleh membuat kekacauan atau bertindak kasar. Dan jangan gunakan sihir apapun, mengerti?”

Ini adalah toko kecil yang menjual barang sihir.

Aqua melihat ke tanda dari toko itu dan memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung.

“Hey, kenapa kau membatasiku dalam melakukan ini dan itu? Aku bermaksud untuk bertanya padamu, kau pikir siapa aku? Penjahat atau bandit? Aku dewi kan? Perwujudan yang suci.”

Aku menarik Aqua yang terus-terusan komplain dan membuka pintu toko.

Bel di atas pintu berdering nyaring, menadakan kedatangan kami kepada pemiliknya.

“Selamat datang… Ahhhh?!”

“Ahhhh?! Akhirnya kau keluar, undead sialan! Beraninya kau membangun toko di sini?! Dewi sepertiku yang tidur di kandang kuda tapi kau bisa membuka toko? Kau terlalu berlebihan sebagai lich! Aku akan membakar tokomu atas nama dari para dewa!”

Aku menggunakan hulu pedangku untuk memukul kepala Aqua yang berlari mengamuk meskipun aku sudah mengingatkannya sebelum masuk toko.

Aku mengabaikan Aqua yang merajuk di pojokan dengan tangannya yang memegang kepalanya, dan menyambut si pemilik yang ketakutan.

“Yo, Wiz, sudah lama tidak bertemu, aku datang untuk berkunjung.”

Part 2


“… Hmmph, tidakkah toko ini tahu bagaimana caranya untuk menyuguhkan teh?”

“Ah, maaf!! Aku akan membawakannya sekarang!”

“Jangan membuatkan dia teh! Aku tidak pernah mendengar toko yang menjual barang sihir menyajikan teh kepada pelanggannya!”



Aku memberhentikan Wiz yang mengikuti perintah Aqua yang mengintimidasinya.

Ini pertama kalinya aku pergi ke toko barang sihir, jadi aku berkeliling, melihat-lihat barang.

Aku memegang botol kecil.

“Ah, itu akan meledak dengan ledakan kuat, jadi tolong hati-hati.”

“Ah? Kau serius?!”

Aku menaruh botol kembali dengan panik.

Aku mengambil botol lain di sampingnya…

“Ah, yang satu itu akan meledak jika kau membuka penutupnya, jadi…”

Aku menaruh botol kembali dengan lembut, dan mengambil yang di sampingnya.

“Bagaimana dengan yang satu ini?”

“Itu akan meledak jika terkena air.”

“… Bagaimana dengan yang itu?”

“Itu akan meledak saat dipanaskan…”

…….

“Apa tokomu hanya menjual ledakan?!”

“Ti-tidak! Semua seri botol ledakan hanya kebetulan ada di rak itu!”

Ara, ini bukan waktunya untuk ini.

Aku tidak datang ke sini untuk membeli barang sihir.

Aku mengabaikan Aqua yang sibuk minum teh yang sedang menuangkan teh untuk dirinya sendiri.

“Wiz, kau mengatakan ini sebelumnya kan? Kau berkata kau bisa mengajariku beberapa skill dari lich. Aku punya beberapa poin skill sekarang, jadi bisakah kau mengajariku sesuatu?”

“Puu!”

“Hyaaa!”

 Setelah mendengar perkataanku, Aqua menyemburkan semua teh di mulutnya ke arah Wiz.

“Hey, apa yang kau pikirkan Kazuma! Skill dari lich? Kau bilang kau ingin mempelajari skill dari lich? Aku penasaran apa yang kau katakan padanya setelah menerima kartu nama wanita ini! Skill dari lich semuanya jahat! Itu akan buruk untukmu mempelajari skill seperti itu! Dengar, lich itu sesuatu mirip seperti siput yang menyukai kegelapan dan tempat lembab.”

“Ja-Jahat!”

Mendengar definisi Aqua, Wiz menangis.

“Tidak, aku tidak peduli jika lich mirip seperti siput ataupun saudara dekat siput— normalnya mustahil untuk mempelajari skill dari lich bukan? Aku merasakan jika aku mempelajari skill ini, aku mungkin bisa meningkatkan potensi bertarung tim kita. Kau seharusnya mengerti kekuatan kita sekarang, kita tidak bisa menangani lawan yang kuat ataupun sejumlah besar musuh bukan?”

“Tapi… sebagai dewi, aku tidak bisa membiarkan pelayanku mempelajari skill dari lich…”

Setelah mendengar perkataanku, Aqua masih komplain, tapi dia menyerah.

Mendengar Aqua mengomel, Wiz bertanya dengan ragu-ragu.

“’Sebagai dewi’…? Erm, aku hampir mati saat kau menggunakan turn undead… mungkinkah, kau dewi asli?”

Ah, tidak bagus.

Jika kau ingin bertanya identitas asli Aqua, monster seperti lich akan tahu yang terbaik.

Bagiku, aku masih ragu sampai saat ini apakah Aqua dewi asli.

“Kau bisa mengatakan itu. Kau mungkin tidak akan menyebarkan ini, jadi aku akan memberitahumu. Aku Aqua. Itu benar, dewi yang dipuja oleh kultus Axis, Aqua. Jaga kelakuanmu, lich!”

“Hiiii!”

Wiz membuat wajah ngeri yang aku tidak pernah melihatnya sebelumnya dan bersembunyi di belakangku.

Untuk para lich, keberadaan seperti dewa seperti musuh alami mereka.

“Hey Wiz, aku tahu undead dan dewi mirip seperti air dan minyak, tapi kau tidak perlu terlalu takut seperti itu.”

Aku menenangkannya, tapi Wiz berkata:

“Tidak, maksudku bukan seperti itu… aku mendengar kultus Axis punya masalah dengan otak mereka, jadi lebih baik jangan terlibat dengan mereka— itu merupakan pemikiran yang sudah umum dari dunia. Dan dia berkata dia dewi yang berarti pemimpinnya, jadi aku…”

“Apa yang kau katakan?!”

“Ma-maaf!”

“… Huft, pembicaraan ini tidak maju…”

Aku menghalau Aqua ke samping, membiarkannya mencari barang di toko.

Dia patuh dan mulai berbelanja, mengambil beberapa potion secara acak dan menciumnya.

( Note: potion = minuman obat mirip seperti jamu )

Aku mengawasinya selagi aku mendapatkan kembali ketenanganku dan berbicara kepada Wiz.

“Ngomong-ngomong soal itu, aku baru saja mendengar party Kazuma membunuh Beldia-san. Beldia-san itu swordsman terkuat diantara pemimpin raja iblis, kalian luar biasa.”

Dia berkata dengan senyuman lembut…

Hmm?

“’Beldia-san itu’? itu terdengar seakan-akan kau mengenalnya. Kalian mengenal satu sama lain karena kalian berdua undead?”

“Ah, aku belum mengatakan ini sebelumnya, aku juga pemimpin dari pasukan raja iblis.”

Dia berkata dengan tertawa kecil.

……

“Tertangkap!”

Aqua yang sedang mencari barang tiba-tiba menerkam Wiz!

“Tunggu! Aqua-sama, mohon biarkan aku menjelaskannya!”

Wiz yang terjatuh oleh Aqua mulai menangis.

Aqua mengelap keringat di pipinya dan memberitahu keberhasilannya.

“Ini bagus Kazuma! Kita bisa melunasi hutang kita! Tidak hanya itu, kita akan menjadi kaya! Tidak hanya menyewa tempat, kita bahkan bisa membeli mansion!”

Aqua berteriak gembira.

Aku jongkok dan melihat ke arah Wiz yang ditaklukan oleh Aqua.

“Hey Aqua, dengarkan dia dulu… Erm, kau menjadi pemimpin apa? Jika kau mata-mata dari raja iblis, sebagai petualang, kami tidak bisa melepaskanmu…”

Setelah mendengar ini, Wiz menjelaskan dengan meneteskan air mata.

“Bukan! Aku diminta oleh raja iblis-san untuk mempertahankan pelindung kastil raja iblis! Aku tidak pernah menyakiti siapapun sebelumnya. Aku mungkin pemimpin, tapi aku sebenarnya pemimpin (ngakak)! Kau tidak akan mendapatkan hadiah apapun jika membunuhku!”

Perkataan Wiz membuat aku dan Aqua saling bertatap.

“… Aku tidak tahu apa yang kau katakan, tapi kita harus bermain aman dan memusnahkanmu.”

“Tunggu sebentar Aqua-sama!”

Wiz yang ditindih oleh Aqua berteriak lagi.

Aku langsung menghentikan Aqua yang mulai merapal.

“Eh, apa yang kau maksud? Itu seperti klise di dalam video game, dimana karakter utama membuka jalan ke kastil raja iblis setelah membunuh semua pemimpinnya? Dan Wiz salah satu yang bertugas mempertahankan pelindung itu?”

“Aku tidak tahu apa itu video game, tapi seperti itu! Itu yang diminta raja iblis kepadaku. Karena aku tidak berhenti mengoperasikan toko biasa di tempat manusia, hanya satu hal yang dia minta dariku yaitu mempertahankan penangkalnya! Dia berkata tidak ada yang menduga pemimpin dari raja iblis membangun toko di kota manusia, jadi penangkalnya akan aman!”

“Itu berarti manusia tidak akan menyerang kastil raja iblis jika kau masih hidup. Ini memberi kami banyak masalah. Kazuma, mari kita lakukan padanya.”

Setelah mendengar perkataan Aqua, Wiz menangis:

“Tunggu, kumohon tunggu! Dengan kekuatan Aqua-sama, kau bisa dengan mudah menghancurkan pelindung yang dibuat 2 atau 3 pemimpin! Tapi di sana ada 8 pemimpin pasukan raja iblis, di sana masih ada 6 pemimpin bahkan jika kau membunuhku. Bahkan Aqua-sama tidak akan bisa menghancurkan penangkal dari 6 pemimpin! Jika kau ingin menyerang kastil raja iblis, kau harus membunuh pemimpin lain. Aku mohon biarkan aku hidup sebelum kau membunuh pemimpin lain…! aku punya sesuatu yang harus aku urus…”

Menghadapi Wiz yang menangis yang ditindih olehnya, Aqua membuat ekspresi aneh.

Aqua melirik ke arahku sesekali, melihat persiapanku… apa dia ingin aku membuat keputusan?

“Eh, aku pikir itu tidak apa kan? Bahkan jika kita membunuh Wiz sekarang, pelindungnya akan tetap utuh kan? Dan pelindungnya hanya akan menghilang setelah semua pemimpin raja iblis mati. Tapi dengan Aqua di sini, kita bisa menghancurkan pelindungnya tanpa membunuh semua raja iblis kan? Kalau begitu kita tinggal menunggu untuk seseorang membunuh pemimpin raja iblis lain selain Wiz bukan?”

Sayangnya, aku tidak berpikir party belum matang seperti kami bisa melakukan apapun ke pemimpin raja iblis. Dan aku tidak berencana melakukan sesuatu yang seberbahaya itu.

Bahkan jika kami tidak melakukan apapun, seseorang seperti sword master Mitsurugi dan dengan pedang iblisnya— orang yang dikirim ke sini dengan berkat, akan membunuh pemimpin dari pasukan raja iblis.

Tapi, selama Wiz di sini, pelindungnya akan tetap utuh dan mereka tidak akan bisa menuju raja iblis.

Jadi, sebelum kami cukup kuat untuk membunuh raja iblis, itu lebih baik untuk mempertahankan situasi sekarang.

Wiz yang tidak melihatku dengan hina tersenyum setelah mendengar perkataanku.

“Tapi, apa itu tidak apa? Pempimpin dari raja iblis kenalan Wiz bukan? Tidakkah kau menjadi marah kepada kami karena membunuh Beldia?”

Wiz merenung sebentar dan berkata..

“… Aku dan Beldia-san tidak terlalu dekat… dia mengelindingkan kepalanya di bawah rokku untuk mengintip saat aku sedang berjalan. Di sana hanya ada satu orang yang dekat denganku di antara pemimpin. Dan orang itu… mungkin tidak akan mati dengan mudah… juga.”

Saat Wiz berbicara, dia—

“Seperti saat sekarang, aku memutuskan untuk hidup sebagai manusia.”

Memiliki senyum yang kesepian.

Part 3


“Eh, baiklah, aku akan menunjukkan semua skill yang aku punya, perhatikan apa yang kau ingin pelajari. Kau sebelumnya membiarkanku pergi juga, mempertimbangkan ini sebagai tanda dari terima kasihku…”

Setelah Wiz selesai, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu, dan tampak bolak-balik melihat antara aku dan Aqua dengan wajah panik.

“Ada apa?”

Wiz melihat ke arah Aqua dengan penuh rasa takut.

“Aku tidak dapat menggunakan sihir tanpa target. Itu berarti… jika tidak ada seseorang yang bisa menjadi targetku…”

Aku mengerti, jadi seperti itu.

“Hey, Aqua, ayolah.”

“Ah? Hanya tidak lebih dari undead ingin menggunakan skill kepadaku?”

Menghadapi intimidasi Aqua, Wiz melangkah mundur ketakutan.

“Eh, itu… bagaimana kalau skill ‘Drain touch’? Ah, aku hanya perlu sedikit menghisap health-mu! Untuk Kazuma-san mempelajari skill,  aku hanya butuh menghisap sedikit saja untuk menunjukkan efeknya, dan dia mungkin akan mempelajarinya!”

( Note: health = darah/kebugaran tubuh )

Wiz menjelaskan dalam panik. Aqua menunjukkan senyuman licik.

Satunya lich kuat, satunya lagi dewi, mereka berdua orang kuat.

Tapi melihat mereka berdua, aku tidak tahu yang mana dewi, yang mana lich.

“Tidak apa, itu tidak masalah. Hisap sebanyak yang kau inginkan, ayo!”

Aqua mengulurkan tangannya.

Wiz dengan penuh rasa takut memegang tangan Aqua…

“Erm, permisi….? …hmmm? apa yang terjadi?”

Aku tidak tahu apa yang terjadi, dan itu membuat Wiz terkejut juga.

“Ara ara kau tidak apa? Tidakkah kau ingin menghisap health dan mana-ku? Ara ara, kau undead tingkat atas, tapi kau bahkan tidak bisa menggunakan drain touch?”

Tidak seperti Aqua yang arogan, Wiz terlihat seakan-akan dia ingin menangis dalam situasi apapun.

“Apa, apa yang terjadi—?!”

Tampaknya Aqua seperti melawan, tidak membiarkannya menghisap energi apapun.

–Aku diam-diam menampar belakang kepalanya.

“Sakit?! Hey jangan ganggu aku Kazuma! Ini pertarungan antara lich dan dewi! Aku elit di antara semua dewi, bagaimana bisa aku membiarkan dia menghisapku begitu mudahnya!”

“Tidak, aku tidak akan bisa mempelajari skill jika seperti ini, biarkan dia sedikit menghisapnya… maaf Wiz, gadis ini terus mencari masalah dengan lich karena job alaminya.”

Aku meminta maaf kepada Wiz atas nama Aqua. Wiz menggelengkan kepalanya.

“Tidak, itu tidak apa-apa! Itu itu karena aku lich…”

Aku meminta Wiz untuk menunjukkan skill-nya lagi.

“Baiklah, permisi…”

Wiz memegang tangan Aqua dan menggunakan ‘Drain touch’ sekali lagi.

‘Drain touch’ tampaknya menjadi skill unik untuk undead, mampu menghisap health dan mana lawan.

Disaat yang sama, itu bisa membagikan health dan mana-nya ke yang lain.

Dengan menggunakan skill ini, kami mungkin bisa menutup kekuatan serangan dari tim kami.

Setelah melihat skill Wiz, aku mengecek kartu petualangku.

Skill bernama ‘Drain touch’ muncul di kartu.

Aku menggunakan poin skill-ku untuk mempelajari skill tanpa ragu.

“Erm, Aqua-sama? Sudah selesai, bisakah kau melepaskan tanganku… dan tangan yang kau pegang menjadi mati rasa, kumohon lepaskan!”

“……”

Aku melihat mereka dengan dekat. Setelah Aqua mendengar perkataan Wiz, dia memegang dengan kencang tangan Wiz, dan menggunakan tangan yang satunya untuk memegang Wiz.

“Ah, Aqua-sama? Erm, tanganku panas… juga, sakit, sakit! Aqua-sama, tubuhku bertahap… dimurnikan dan menguap! Aku menghilang, Aqua-sama! Aku akan menghilang jika terus seperti ini!”

“Apa yang coba kau lakukan ditengah-tengah kebingungan?”

“Sakit!”

Aku memukul kepala Aqua yang menolak melepaskan Wiz dengan tinjuku.

Mungkin ini hanya imajinasiku, tapi Wiz terlihat sedikit transparan?

–Saat ini.

“Maaf mengganggu, ada nona Wiz di sini?”

Pria paruh baya membuka pintu dan berjalan masuk, membunyikan belnya.

Part 4


“Roh jahat?” x3

Ini ringkasannya.

Pengunjungnya adalah agen perumahan.

Itu tampaknya semua jenis roh muncul di rumah kosong.

Pengunjung itu bahkan meminta tolong di sekitar guild petualang. Semuanya berkata ini pertama kalinya mereka bertemu sesuatu seperti ini dan tidak tahu bagaimana cara menanganinya.

Bahkan setelah menaruh quest mengusir roh-roh, yang baru akan datang lagi setelah quest-nya selesai.

“Tidak peduli seberapa banyak mengusir mereka, roh-roh jahat tetap datang satu setelah lainnya. Disamping menjual rumah, itu merepotkan hanya membersihkan rumah dari roh-roh.”

Pria paruh baya mendesah dengan ekspresi kelelahan.

Jadi kenapa dia membicarakan ini dengan Wiz?

Mungkin karena kerugian tertulis di wajahku, pria itu langsung menjelaskannya padaku.

“Sebelum nona Wiz membangun toko di sini, dia penyihir yang kuat. Kapanpun orang di kota mengalami kesulitan apapun, mereka akan mencari nona Wiz untuk meminta bantuan. Dan nona Wiz tampaknya ahli untuk menangani monster undead. Itu kenapa aku di sini untuk meminta bantuannya.”

Aku mengerti, bagaimanapun lich diketahui sebagai penguasa kematian.

Pria ini mungkin tidak mengetahui identitas Wiz yang sebenarnya, tapi Wiz sangat cocok untuk sesuatu seperti ini.

Tapi pria itu tampak bermasalah saat dia melihat ke arah Wiz.

“Tapi… nona tampaknya tidak dalam kondisi yang baik hari ini. Wajahmu selalu pucat, tapi itu bahkan lebih hari ini. Bagaimana aku mengatakannya, itu terasa… seakan-akan kau bisa menghilang kapanpun…”

“……”

Aku menatap tanpa kata ke arah Aqua yang berencana untuk memurnikan Wiz. Dia langsung mengalihkan pandangnya dengan canggung.

Wiz memperlihatk senyum canggungnya dan menepuk dadanya.

“Tidak masalah, serahkan padaku. Kami hanya butuh untuk menyelesaikan roh jahat di kota kan?”

“Ah, bukan! Aku tidak berencana untuk membuat masalah kepada nona Wiz untuk mengusir semua roh jahat di kota… hanya di mansion itu saja sudah cukup.”

“Ah, mansion itu. Aku mengerti…”

Wiz mengangguk untuk menyatakan mengerti apa yang pria itu katakan… mansion itu?

“Serahkan padaku. Aku hanya butuh mengusir roh yang bergentayangan di mansion itu, benar?”

Setelah mendengar itu, Wiz langsung berdiri, tapi terduduk lagi karena kekurangan tenaga.

“Ah, ahhh! Wi-Wiz-san! Lupakanlah jika kau tidak merasa baik, mohon jangan paksakan dirimu!”

Pria itu buru-buru membantu Wiz berdiri. Aqua yang tidak bisa menontonnya lagi memalingkan tatapannya ke arah yang aneh, dia semakin malu.

Aku berjalan ke sisi Aqua, menatap wajahnya tanpa kata.

“… Que-quest ini, kumohon biarkan kami yang mengambilnya…”

Aqua tidak bisa mengabaikan perasaan bersalahnya dan berkata dengan lembut.

Part 5


“Jadi ini mansion-nya.”

Itu mansion yang berada di pinggiran kota.

Menurut pria itu, hanya ada sedikit kamar untuk mansion, faktanya kebalikan dari itu.

Itu beberapa kali ukuran dari satu mansion di Jepang, dan digunakan untuk vila para bangsawan.

Tapi keluarga bangsawan itu telah meninggalkan vila ini.

Saat vila-nya ingin dijual, roh jahat muncul di dalamnya.

“Tidak buruk! Tempat ini bagus! Ini tempat di mana seseorang sepertiku seharusnya tinggal!”

Aqua berteriak selagi memeluk tas kecil. Megumin yang membawa tas juga tersipu.

Tinggal di vila ini.

Ini bukan salah satu delusi Aqua.

Karena mansion ini besar, di sana ada banyak roh jahat di dalamnya. Hasilnya, itu secara luas telah dianggap mansion berhantu.

Dan hadiah untuk mengusir roh adalah gratis tinggal sampai reputasi buruk dari vila itu telah hilang.

Itu berarti setelah menyelesaikan quest ini, kami tidak butuh untuk menyimpan uang kami untuk melewati musim dingin.

Aku merasa beruntung untuk menemukan kesempatan seperti ini.

“Tapi apa benar bisa kita mengusir roh-roh jahat? Aku mendengar roh-roh baru akan datang tidak peduli seberapa banyak kau mengusir mereka.”

Darkness yang membawa tas besar berkata.

Itu benar. Secara rasional, mencari alasan kenapa roh-roh terus datang dan menyelesaikan masalahnya adalah strategi terbaik.

Tapi quest yang kami terima hanya sebatas mengusir roh-roh.

Sayangnya, memikirkan itu dalam jangka panjang, selama kita terus melaksanakan quest, selama itu kita bisa tinggal di vila ini.

“Tapi terasa seperti tempat ini tidak ditinggali untuk waktu yang lama. Bukankah gangguan dari roh-roh baru saja terjadi? Mungkinkah, mansion ini sudah mendapatkan masalah sebelum masalah roh menyerang seluruh kota…?”

Megumin berkata dengan gelisah.

“Iya, tapi bahkan jika masion ini telah bermasalah, kita akan baik-baik saja. Kita punya Aqua di sisi kita kan? Jangan khawatir, dia ahli dalam melawan undead.”

Meskipun aku merasa sedikit gelisah selagi aku mengatakan itu, tapi aku tetap berpikir kemampuannya sebagai arch priest sangat kuat.

… Mungkin.

“Serahkan padaku! …fufu, aku dapat melihatnya, aku dapat melihatnya! Dari pengamatan mata batinku, pelayan yang menjalin hubungan gelap dengan bangsawan yang hanya bermain-main kepadanya lalu melahirkan anak, dan tetap di sini sebagai anak haram dari kaum bangsawan! Bangsawan itu mati karena penyakit dan pelayan itu pergi menghilang. Gadis muda itu tinggal di sini karena mempunyai penyakit yang sama dengan ayahnya, dan mati tanpa pernah melihat wajah dari orang tuanya! Namanya adalah Anna Filante Asteroid. Sesuatu hal yang dia suka adala boneka dan cerita dari para petualang! Tapi jangan khawatir, roh ini tidak akan menjahili kita. Dia tidak akan menyakiti kita! Ara, dia mungkin anak-anak, tapi dia suka sesuatu yang dewasa seperti meminum wine. Jadi, siapkan beberapa wine untuk persembahan!”

( Note: Wine = minuman beralkohol anggur merah )

Aqua terus berteriak seperti paranormal yang muncul di televisi sepanjang waktu. Aku melihat ke arahnya dengan mata meragukan penipu, dan bertanya kepada Darkness dan Megumin disaat yang sama.

“… Nah, apa yang kalian pikirkan? Aku ingin bertanya kenapa gadis ini tahu seperti settingan atau nama yang tidak perlu… apa dia baik-baik saja di kepalanya? Atau mungkin aku terlalu tergesa-gesa untuk menilainya?”

“……” x2

Aku tidak tahu jika mereka menyembunyikan kegelisahan yang sama denganku, tapi mereka tidak menjawab pertanyaanku.

Part 6


Larut malam.

Kami melepas perlengkapan kami dan menetap di dalam mansion.

Kami memutuskan membagi ruangan, dan masing-masing barang ke sana.

Aqua yang tinggal di mansion ini dari hari ini dan seterusnya, jadi aku berharap roh jahat itu akan pergi karena itu.

Disamping itu, aku khawatir sifat fisiknya itu akan menarik undead yang mungkin membawa banyak dari mereka ke sini.

Tapi bagaimanapun dia adalah arch priest, dan identitas aslinya dewi Aqua.

Dia bukan tipe yang akan mengizinkan roh berbuat sesukanya di tempatnya tinggal.

Aku mengambil ruangan besar di lantai 2 mansion, dan tidur dengan tenang.

“Ahhhhh?! Wahhhhhh!!”

Saat ini, aku mendengar suara ratapan datang dari Aqua, yang aku taruh banyak harapan padanya.

“Ada apa?! Hey, Aqua, apa yang terjadi! Kau tidak apa?!”

Aku berlari ke ruangan Aqua dan mengetuk pintu.

Tidak menjawab. Meduga ada sesuatu yang salah, aku mendobrak membuka pintu.

Di depanku adalah…

“Boo… woooo… Ka-Kazumaaaahhhh!”

Di tengah-tengah ruangan, Aqua memeluk botol wine kosong dan menangis.

… Hey.

“Apa yang terjadi denganmu? Katakan sesuatu, kenapa kau memeluk botol itu? Jika kau membuat suara itu karena kau sedang mabuk, aku akan mebangunkanmu dengan create water.”

“Bukan itu! Aku tidak meminum wine-nya! Ini wine mahal dan berhargaku. Aku sedang mencari cara untuk menikmati ini setelah mandi! Tapi ini kosong saat aku kembali ke ruanganku ahhhh!!”

Aku memutuskan untuk tidur setelah mandi.

“Aku mengerti, selamat malam.”

“Ahhh?! Tunggu Kazuma! Roh! Ini pasti kerjaannya roh jahat! Roh liar berkumpul di sini, atau anak haram di mansion ini! Itu pasti antara dua itu! Aku akan berkeliling di sekitar mansion dan memusnahkan semua roh yang aku lihat!”

Aku tidak tahu jika roh liar ada di dunia ini, tapi karena Aqua berkata dia akan mengusir mereka, aku tidak memiliki alasan untuk menghentikannya.

“… Apa yang terjadi, ada apa dengan keributan ini?”

“Ada yang salah? Ini sudah larut, jadi mohon jangan berisik.”

Darkness dan Megumin di sini juga, mungkin terpancing oleh ratapan Aqua.

“Gadis ini mengatakan wine-nya dicuri oleh roh jahat dan ingin mengusir mereka sekarang. Aku berpikir untuk menyangkalnya ‘kenapa roh ingin meminum alkohol’. Tapi di sana banyak hal untuk dibantah jadi aku tidak melakukannya. Aku pikir aku akan tidur, aku akan menyerahkan sisanya padamu.”

Selagi aku kembali ke ruanganku, Aqua terus mengomeliku dari belakang, tapi aku tidak peduli.

Jika tingkatan kejahilan roh hanya meminum wine orang, itu tidak apa untuk membiarkannya.

Part 7


Aku terbangun ditengah-tengah malam, penasaran seberapa lama aku telah tertidur.

Mansion-nya sunyi, itu seharusnya sudah larut malam.

–Aku ingin pergi ke toilet.

Aku mencoba bangun dari tempat tidur…

… Tapi tubuhku tidak bisa bergerak.

Apa yang terjadi… kanashibari?

( Note: Kanashibari = kelumpuhan tidur, terbangun tapi sulit bergerak ataupun berteriak biasa disebut erep-erep )

Aku mencoba berteriak, tapi gagal juga, hanya gumaman yang terdengar dari mulutku. Aku tidak bisa memanggil Aqua untuk meminta tolong.

Aku sadar betapa putus asanya situasiku sekarang.

Pembetulan, aku ingin buang air kecil dan menghadapi situasi krisis yang belum pernah aku mengalami sebelumnya.

Tidak, aku harus menahan, aku sudah dewasa!

Di sana hanya ada dua situasi untuk orang dewasa buang air kecil dengan puas: 1. di toko spesial, atau 2. jika kau orang tua.

Tidak bisa menggerakkan tubuhku, aku mengertakkan gigiku untuk menahannya. Saat ini, aku mendengar suara dari pojok ruanganku.

–Poop.

Suara itu sangat kencang di ruangan yang sunyi ini.

Mendengar suara itu, aku mengalihkan tatapanku ke pojok ruangan.

Di pojok ruangan… berdiri boneka berpakaian gadis kecil. Kenapa dia muncul di sini?

“….!”

Aku menelan ludahku secara tidak sadar.

Keringat dingin terus mengalir.

Apa yang terjadi, kenapa itu muncul di sini?

Aku tidak memiliki ingatan apapun tentang itu yang ada di ruangan ini saat pertama kali. Apa Aqua menaruh di sini untuk menakutiku?

Ya, seperti itu. Pasti itu.

Dewi tidak berguna itu, aku akan mengurusnya besok.

Aku memaksakan semua kesalahan kepada Aqua, dan menutup mataku untuk lari dari kenyataan.

–Dang.

Suara bergema ke seluruh ruangan, dan membuatku mengeluarkan keringat dingin saat mataku tertutup.

Yah, itu benar. Itu terlalu menyedihkan untuk memaksakan semuanya ke Aqua.

Yah, itu benar, gadis itu telah bekerja keras, jadi aku harus lembut terhadapnya mulai dari sekarang dan selanjutnya.

–Bang.

Lagipula dia adalah dewi, ya!

Benar, seorang dewi tinggal di mansion ini.

Roh jahat? Hal seperti itu akan dibunuh secara instan jika mereka bertemu Aqua. Aqua kami adalah dewi yang bisa dengan mudah memurnikan lich!

Clank.

Clank.

Clank–!

Aku akan meminta maaf kepada Aqua atas kejadian tadi pagi. Aku terlalu tidak sopan terhadap dewi. Ya, aku akan mempertimbangkannya, aku pasti akan mempertimbangkannya.

–Clank clank clank clank clank clank clank clank clank, clank clank clank clank!

Ahhhhhhhh aku pasti akan meminta maaf dan membuka lembaran baru!

Aku akan meminta maaf, jadi Aqua-sama, kumohon tolong aku!

… Aku tidak yakin jika pengakuan dan doaku berhasil, tapi suara dari pojok ruangan telah berhenti.

Itu bagus, lagipula di sana tidak ada sesuatu seperti roh.

Aku sedikit tenang.

Disaat yang sama, rasa penasaran menggenang di dalam diriku.

–Haruskah aku membuka mataku?

Aku ingin membuka mataku, dan memeriksa keadaan dari boneka itu.

Tapi, instingku atau sesuatu seperti indra keenam menahanku.

Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat terganggu dengan itu. Tapi aku pikir itu akan menakutkan jika aku membuka mataku, dan itu juga akan menakutkan jika tidakku lakukan!

Setelah memutuskan beberapa saat, aku mengingat aku tidak bisa pergi ke toilet jika terus seperti ini.

Dan jadi aku mempersiapkan diriku untuk membuka mataku secara perlahan…

Tatapanku terkunci terhadap boneka yang menatap ke arah wajahku.

“Hyaaaa!!”

Aku berteriak seakan-akan jiwaku mengering, dan memukul boneka itu menjauh saat aku bisa menggerakan tubuhku.

Part 8


“Aqua! Aqua-sama!”

Aku berlari tanpa alas kaki di koridor menuju ke ruangan Aqua.

Aku bisa mendengar sesuatu mengejarku di belakang.

Betapa menyeramkannya, seram, super seram! Apa ini, kenapa ini terjadi?

–Clank! Crack crack crack, bang bang bang!

Saat aku mendengar suara tak enak di belakangku, aku bahkan tidak mengetuk dan langsung mendobrak masuk ke dalam ruangan Aqua.

Aku menutup pintunya dengan panik dan menguncinya.

Beberapa detik lalu, aku mendengar suara sesuatu menabrak pintu.

Aku merasakan tubrukan dari pintu di punggungku. Aku melihat ke seluruh ruangan.

Aqua tidak di sini.

Di tempatnya, duduk di tengah ruangan di kegelapan adalah gadis dengan rambut hitam dan mata berwarna merah darah.

“Hyaaaa!”

“Wahhhh!”

Aku tidak bisa menahan lalu berteriak, dan si rambut hitam di depanku juga menjerit entah mengapa.

Suaranya terdengar familiar, jadi aku melihat mendekat dan menyadari itu adalah Megumin dengan piyamanya.

Setelah aku dan Megumin berteriak untuk beberapa saat, kami mendapatkan sedikit ketenangan kami.

Suara benturan terus terdengar dari pintu.

Ini terlalu menyeramkan, jadi aku tidak berani berpikir tentang apa itu yang menabrak pintu.

“Ja-jangan menakutiku Megumin, aku hampir ngompol!”

“I-itu seharusnya yang kukatakan! Kenapa Kazuma datang ke ruangan ini! Aku pikir Aqua telah kembali…!”

Mendengar perkataan Megumin, aku menenangkan diriku.

“Dan kenapa kau di ruangan Aqua? Dan ke mana Aqua pergi?”

Megumin berbicara dengan gagap.

“Ugh… eh, di sana, di sana ada boneka, eh, bergerak di sekitar ruanganku…”

Ahh, jadi Megumin bertemu sesuatu yang sama denganku.

“Dan…….. yah… aku ingin meminta Aqua untuk melindungiku… aku ingin memintanya untuk mengantarku… untuk ke toilet….”

“… Jadi kau juga…”

Mendengar perkataanku, Megumin tampaknya menyadari aku dalam perahu yang sama dengannya.

“Kazuma di kejar-kejar oleh boneka juga? Aku pikir Aqua dan Darkness pergi keluar untuk mengusir roh-roh.”

“… Disamping Aqua, bahkan Darkness… ahh, gadis itu crusader.”

Darkness mungkin bertindak dengan cara itu, tapi job-nya tetap crusader. Crusader kesatria suci yang mengikuti kehendak dari para dewa, membaktikan imannya.

Mereka mungkin tidak se-level dengan pendeta, tapi mereka seharusnya bisa berdoa untuk kekuatan suci.

Aku tidak berpikir Darkness yang berotot akan mempelajari skill sihir, tapi dia seharusnya bisa melakukan sesuatu seperti berdoa kepada para dewa.

Itu berarti situasiku dan Megumin menjadi lebih buruk.

Karena itu terlalu mendadak, sesuatu seperti senjata tertinggal di ruanganku.

Megumin tidak membawa tongkatnya juga.

Menggunakan sihir ledakan di dalam tanpa tongkatnya akan sangat efektif.

Selagi aku bingung apa yang harus dilakukan, Megumin tampaknya menyadari sesuatu dan berkata:

“Kazuma, suara di luar pintu tampaknya sudah berhenti. Mungkin bonekanya sudah tidak di sana lagi?”

Ah, sekarang dia mengatakan itu, aku menyadari itu suaranya telah berhenti.

Tapi berbicara yang sebenarnya, aku tidak berani membuka pintunya.

Aqua bisa memurnikan lich dengan mudahnya, jadi dia tidak akan kalah hanya dengan boneka.

Jika seperti itu, kami hanya bisa bertahan di ruangan ini sampai Aqua dan Darkness mengusir semua roh yang ada di mansion.

–Tapi ada masalah lain.

“Nah, Megumin, tolong menghadap ke arah pintu dan tutup telingamu. Permisi, tapi aku akan menenangkan diriku di balkon…”

Aku perlahan membuka gesper di celana panjangku, untuk melepaskan masalah biologiku, aku berjalan menuju balkon…

Saat ini.

Megumin memegang gesperku dari celana panjangku dari belakang, tidak membiarkan aku pergi.

“Hey, apa yang kau lakukan, lepaskan atau celana dan karpet di ruangan ini bisa gawat!”

“Aku tidak akan melepaskanmu! Bagaimana bisa aku mebiarkanmu menenangkan dirimu! Bukankah kita teman?! Apakah itu ke toilet atau ke manapun, kita akan terus bersama…!”

Megumin berkata dengan senyuman yang tentram…

“Hentikan! Kenapa kau mengambil saat ini untuk mengatakan tentang pertemanan! Tidakkah katamu orang dari ras penyihir merah tidak butuh ke toilet?! Bagaimana… lihat, di sana ada botol wine kosong, gunakan itu!”

“Kau terdengar mengatakan sesuatu yang luar biasa! Apa yang kau ingin aku lakukan dengan botol kosong itu?! Aku tidak akan membiarkanmu! Aku setidaknya bisa melindungi belakangmu saat kau kencing… itulah kenapa, ayo gunakan botol itu bersama…”

Aku merasa sesuatu yang salah saat suara Megumin menjadi pelan, dan melihat ke arah itu.

Aku menyadari dia menatap secara intens ke arah jendela balkon.

… Aku melihat ke arah sana dengan firasatku.

Ini tidak terduga, atau ini seperti yang diduga.

Sejumlah besar boneka menekan jendela dan melihat ke arah kami.

“Ahhhhhhh!” x2

Aku dan Megumin berteriak bersamaan dan berlari ke luar ruangan.

Part 9


“Boohoo… Kazuma, kau di sana? Jangan tingalkan aku okay?”

“Aku di sini, tentu saja aku di sini, aku tidak akan meninggalkanmu bahkan jika bonekanya keluar, jadi cepatlah.”

Setelah berlari secara gila-gilaan di sepanjang koridor, kami bersembunyi di toilet terdekat.

Tubuh kami sudah sampai batasnya.

Setelah aku selesai, aku menunggu di pintu untuk Megumin.

Mungkin dia khawatir tentang aku yang meninggalkannya, dia terus berbicara sejak tadi.

“… Erm, Kazuma, ini sedikit malu untuk pergi ke toilet seperti ini, bisakah kau menyanyikan lagu dengan keras atau sesuatu?”

“Kenapa aku harus melakukan sesuatu yang memalukan seperti bernyanyi di depan toilet! Dan kita akan bertemu sesuatu yang sama jika kita berkemah di luar atau mengunjungi dungeon, apa yang kau lakukan selanjutnya?!”

Meskipun aku membantah Megumin, aku sebenarnya merasakan sedikit janggal juga, jadi aku bernyanyi untuk meringankan suasana.

Ngomong-ngomong soal lagu, aku sebenarnya hanya mengetahui lagu Jepang, jadi aku hanya secara acak bersenandung musik acapella.

( Note: acapella adalah musik yang dinyanyikan secara solo atau grup hanya dengan menggunakan vocal tanpa instrumen musik )

“… Ermm, kau bisa berhenti sekarang, Kazuma. Itu lagu yang aneh, aku tidak pernah mendengar nyanyian ini sebelumnya. Aku selalu ingin bertanya, dari mana kau berasal, Kazuma?”



“Aku datang dari negara yang luar biasa yang mempunyai beragam lagu di depan toilet di tengah-tengah malam, disebut Jepang. Karena kau sudah selesai, ayo berkumpul dengan Aqua dan Darkness.”

Megumin secara diam-diam mengikutiku di belakangku setelah aku menjawabnya dengan santai.

Bagaimanapun, sekarang aku dan Megumin tidak berdaya dihadapan roh jahat.

Jadi sebisa mungkin kami harus berkumpul dengan grup Aqua.

–Lalu.

Saat aku dan Megumin berjalan di koridor dari toilet.

Clank— clank— clank— clank—

Saat mendengar suara ini, aku menyusutkan tubuhku.

Megumin di sampingku memegang lengan bajuku dan mendekat selagi gemetar.

Betapa menyeramkan, boneka seram.

Boneka itu mungkin tidak akan membunuh kami, tapi jika kau memikirkan tentang itu, ditangkap oleh boneka berbentuk manusia memakai pakaian gaya barat ditengah-tengah malam itu mengerikan.

Megumin yang gemetaran memindahkan tangannya dari lengan bajuku, menyatukan kedua tangan ke depan dan bergumam sesuatu…!

“Hey, kau mau merapal apa! Kau ingin meledakkan seluruh rumah ini?!”

Aku menutup mulut Megumin yang ingin merapal sihir ledakan karena ketakutan. Aku mendorong tubuhku kepadanya untuk menghentikan pergerakkannya.

–Sebelum aku menyadarinya, suara berdenting di depan pintu itu telah berhenti.

Megumin memegang tanganku dengan tangannya yang gemetaran dan melihat ke atas ke arahku.

Sialan, aku harus berdiri!

“Megumin, larilah setelah pintunya terbuka. Aku baru saja mempelajari ‘Drain touch’, jadi aku bisa menghisap beberapa mana dari boneka itu! Bahkan jika boneka itu menyerangku, aku tidak akan mati karena itu!”

Megumin yang mulutnya kututup mengangguk setelah mendegarkan seruanku.

“Datanglah padaku! Jika kau punya keberanian lakukanlah, roh jahat! Dewi kami akan memberi pelajaran kepada kalian setelah ini ahhh!”

Aku berteriak mendorong pintu agar terbuka. Bang! Sesuatu terbentur dengan terbukanya pintu.

Itu hebat, boneka itu mungkin mengejar kami saat dia terbang dan terpukul!

Aku menarik tangan Megumin dan berlari keluar dari pintu, berencana untuk menerobos dalam sekali pergi…!

“Aqua! Hey Aqua, kau baik-baik saja!”

Aku berencana untuk lari, aku terdiam. Di depan pintu ada Aqua yang berjongkok, mengelus wajahnya, dan Darkness berteriak memanggil Aqua.

Part 10


“Ya, tidak ada masalah lagi. Ada banyak roh jahat di sini. Pada akhirnya, aku bekerja sampai fajar.”

Setelah Aqua memurnikan roh terakhir yang merasuki boneka, dia berkata selagi melihat keluar yang berubah menjadi terang melalui jendela.

Bahkan seorang ahli yang melawan undead seperti dia membutuhkan semalaman penuh untuk mengusir semua roh di mansion ini.

“Hmmm, aku pikir kita harus melaporkan ini ke guild. Meskipun kita tidak mengambil quest apapun di guild, bagaimanapun ini tugas untuk petualang. Kita mungkin mendapat hadiah yang tidak terduga untuk mengusir semua roh di mansion ini. Aku juga ingin tahu kenapa tiba-tiba begitu banyak roh yang muncul di kota.”

Semuanya setuju dengan Darkness.

Aku meminta Darkness dan Megumin untuk tetap di mansion untuk membereskan tempat, dan menuju ke guild dengan Aqua untuk melapor ke guild.

Dalam perjalanan ke sana, aku dan Aqua berdiskusi tentang memurnikan undead dari rumah itu.

“Ngomong-ngomong soal itu, di mana anak haram yang kau katakan? Bukankah kau mengatakan rohnya tidak akan menjahili kita?”

Aqua mengepal tangannya dan memukul ke tangannya, seakan-akan dia memikirkan sesuatu.

“Ahh! Anak itu juga datang! Jangan khawatir, insiden ini karena roh liar yang datang dari tempat lain. Tapi aku pikir yang meminum wine kelas atasku adalah anak haram dari kaum bangsawan itu! Nah, Kazuma, wine itu telah diminum, perlukah kita menjadikan itu sebagai tagihan…”

Aku mengabaikan Aqua dan mengulurkan tanganku untuk membuka pintu masuk ke guild.

“Selamat pagi. Ini masih pagi, tapi aku punya sesuatu untuk dilaporkan, apa tidak merepotkan?”

Itu masih sangat pagi, tapi kakak resepsionis telah bekerja.

“Tidak masalah, bolehkah aku bertanya apa itu?”

Aku dan Aqua menjelaskan padanya bagaimana kami mengambil permintaan dari agen properti dan pergi untuk mengusir roh jahat di mansion. Kakak resepsionis mengambil dan melihat kartu petualang Aqua dan mengangguk.

Ngomong-ngomong, kartu petualang tampaknya merekam informasi dan jumlah monster yang kau bunuh.

“Di sana banyak mencari bantuan karena tesebarnya roh jahat. Karena kau sudah sukses mengusir monster, kami harus memberi beberapa hadiah. Terima kasih atas kerja kerasmu.”

Setelah mendengarnya, aku dan Aqua secara diam-diam membuat pose kemenangan.

Kakak resepsionis melanjutkan.

“Maaf telah membuang waktu kalian, tapi kami harus mencari tahu kenapa banyak roh bergentayangan di sekitar, ini laporannya. Di sana ada pemakaman umum di kota Axel kan? Aku tidak tahu siapa yang iseng, membuat penghalang suci yang besar di pemakaman itu. Roh-roh tidak punya tujuan untuk pergi, jadi mereka pergi ke kota dan menghantui rumah yang telah ditinggalkan…”

–Tubuh Aqua terguncang sebentar dan terdiam.

…..

“Permisi sebentar.”

Aku menyela kakak itu dan menarik Aqua ke pojok guild.

“Hey, kau tahu tentang ini kan? Bicaralah!”

“… Iya. Bukankah Wiz memintaku untuk secara berkala mengunjungi ke pemakaman untuk mengirim roh yang tersesat ke dunia lain? Tapi terus pergi ke sana itu merepotkan bukan? Jadi aku pikir jika aku menghalang semua roh di pemakaman menjauh dan membiarkan mereka bergentayang di sekitar, mereka akan menghilang secara alami dari waktu ke waktu…”

Aqua tampaknya telah menyerah, mengungkapkan kebenaran yang sejujurnya.

Itu berarti karena gadis pemalas ini, roh tidak tahu ingin pergi ke mana dan datang ke kota.

… Betapa konyolnya. Itu tidak masuk akal tidak peduli seberapa banyak kau memikirkanya.

“… Kita tidak akan mengambil hadiah dari guild, mengerti?”

“… Iya.”

Aqua mengangguk dengan perasaan bersalah.

“Setelah ini, kita menuju ke agen properti dan meminta maaf, karena apa yang kita lakukan seperti kecurangan.”

“……. Ya. Aku sangat minta maaf.”

Setelah meninggalkan guild, kami memutuskan untuk pergi ke toko properti selanjutnya…

Tapi aku pikir kami harus memberitahu Darkness dan Megumin dulu, jadi kami kembali ke mansion dan memberitahu kepada agen properti yang ada di sana.

“Ara ara, aku khawatir dan datang untuk melihat. Aku tidak menduga semua roh jahat sudah diusir!”

Melihat wajah tersenyum dari pria itu dan mengetahui betapa khawatirnya dia dengan kami, aku tidak bisa menahan lagi.

Aku dan Aqua mulai menjelaskan apa yang terjadi, dan berencana untuk kembali ke rumah pria itu setelah selesai memurnikan.

… Tapi.

“Aku mengerti… tapi jika itu mungkin, bisakah kau tinggal di sini dari sekarang? Rumah ini terlalu besar, dan di sana ada banyak roh jahat dibanding tempat lain, jadi itu mendapatkan reputasi buruk…”

“Kami sangat minta maaf!” x2

Aku dan Aqua menjatuhkan lutut kami dan menaruh jidat kami ke tanah. Pria itu berkata dengan panik:

“Ahh, tidak apa-apa tidak apa-apa! Mohon angkat kepala kalian. Kalau begitu, ini telah selesai— kalian semua akan tinggal di sini mulai dari sekarang. Untuk mengusir banyak roh itu membuktikan kalian petualang kuat. Memberikan dukungan untuk petualang adalah kewajiban warga di kota ini. Dan jika kau melanjutkan untuk tinggal di sini, dan reputasi buruk mansion ini secara bertahap akan menghilang…”

Di hadapan kemurahan hati pria itu, aku dan Aqua menunduk lagi.

“Ahh, cukup, hentikan itu!”

Part 11


Di sana ada dua kondisi untuk hidup di mansion ini.

Tapi mereka berdua sedikit aneh…

“Setelah menyelasaikan petualanganmu, atau memakan makan malammu, kau harus berbicara tentang petualanganmu dengan anggotamu… ini kondisi yang aneh, tapi itu tidak terlalu susah.”

Aku bergumam pada diriku sendiri saat aku berjongkok di halaman mansion.

Pria itu membuat permintaan aneh.

Kondisi lainnya adalah—

“Kazuma-san, pagi! Kau sedang membersihkan makam?”

Saat aku berjongkok di dekat makam membersihkan rumput, aku mendengar suara seseorang berbicara padaku dari belakang.

Aku berbalik dan melihat Wiz yang terlihat lebih baik dibanding kemarin.

“Kau baik-baik saja? Maaf tentang kemarin, si idiot itu memberimu banyak masalah.”

“Jangan khawatir, atau sebenarnya, itu bagus itu telah diselesaikan dengan cara ini. Dia pasti tidak akan kesepian lagi.”

Wiz mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti selagi dia tersenyum ke arahku.

Kondisi lain untuk hidup di sini adalah— membersihkan makam kecil di pojok halaman.

Dan juga, aku segera memulai mencabuti rumput liar di halaman.

Entah mengapa, Wiz terlihat sangat senang melihatku mencabuti rumput liar.

Saat aku ingin mengajaknya untuk duduk, Wiz berkata dia ingin menjaga tokonya dan pergi setelah mengucapkan selamat tinggal kepadaku.

Untuk apa Wiz datang ke sini?

Apa dia khawatir dengan kami dan datang untuk memastikan?

Aku menuang air di samping makam batu dan membersihkannya.

Saat melakukan itu, aku bisa melihat secara samar kata di atas batu makam itu.

Ini pasti nama seseorang yang beristirahat di sini.

Itu tidak jelas, tapi aku bisa melihat kata ‘Anna’.

–Anna… Anna?

Siapa itu? Aku pikir aku baru saja mendengar itu di suatu tempat…

Saat aku sedang berpikir tentang itu di depan makam batu, teriakkan datang dari mansion.

“Kazuma! Makan siang sudah siap, cepat ke sini! Jika kau tidak datang sekarang, makananmu akan dingin!”

Itu Aqua yang mengeluarkan kepalanya dari jendela mansion, melambaikan tangan dan berteriak ke arah kami.

“Aku tahu, tunggu sebentar, aku akan ke sana!”

Setelah menjawab, aku menggunakan bajuku untuk mengelap batu makam, membersihkannya.

Batu makam menunjukkan nama ‘Anna Filante Asteroid’ secara jelas.

Aku pasti pernah mendengar nama ini di suatu tempat…

“Kazuma! Kata Megumin untuk setiap menit kau terlambat kau akan kehilangan satu daging goreng! Nikmati waktumu, kau tidak perlu buru-buru, makanan kami akan lebih berlimpah dengan cara itu.”

“Tunggu aku, bagaimana bisa aku membiarkan kau berbuat kejam seperti itu?!”

Aku selesai membersihkan makam dan berlari menuju mansion.



PreviousTOCNext