KonoSuba Volume 1 - Chapter 3

Part 1


“Sudahkah kau mendengarnya? Rumor tentang pemimpin dari pasukan raja iblis mengambil alih kastil tua di bukit yang tidak jauh dari kota.”

Di pojok bar yang dioperasikan oleh guild.

Aku mendengarkan orang yang duduk di mejaku dan sedang minum pada siang hari.

Aku tidak meminum bir, tapi Neroid swish.

Apa itu Neroid.

Apa itu swish.

Aku mencobanya karena penasaran sejak seseorang memberitahuku ini minuman tanpa alkohol salah satu pilihan para pelanggan…

Jika kau bertanya padaku apakah itu enak, aku akan menjawabnya seperti ini:

… Erm, aku tidak tahu.

Tapi aku tahu maksud dari swish.

Itu tekstur yang kau rasa saat meminumnya.

Ini bukan minuman bersoda. Aku tidak terlalu tahu apa tekstur swish itu, tapi perasaan itu hanya bisa dijelaskan sebagai swish.

( Note: swish = bunyi berdesir seperti minuman bersoda )

Aku selesai meminum Neroid dan menaruh gelas di meja…

“Pemimpin dari pasukan raja iblis. Itu terdengar buruk, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kita.”

“Benar.”

Pria di depanku setuju dengan perkataan tidak bertanggung jawabku.

Jumlah orang yang sedang mengobrol di guild petualang ini lumayan banyak dan aku bisa mendengarkan banyak topik menarik.

Seperti munculnya monster bahaya di beberapa tempat jadi aku tidak mengambil quest di area itu.

Atau kabar tentang monster tertentu yang membenci bau dari jus jeruk, jadi mengolesimu dengan itu akan menjauhkan mereka.

Aku mempunyai waktu yang sulit untuk bertahan hidup sejak aku datang ke dunia ini, dan sebelumnya aku tidak pernah mengumpulkan intelejen dengan cara seperti ini.

Mengumpulkan informasi adalah tahap yang terpenting untuk mengumpulkan rute yang ingin kau pilih.

Berkumpul dan mengobrol tentang berbagai hal di bar terasa seperti petualang, yang membuatku senang.

Pria yang duduk di depanku berkata:

“Bagaimanapun, lebih baik untuk tidak mendekati kastil yang ditinggalkan di sebelah utara kota. Ini bukan ibu kota kerajaan, jadi tidak ada yang tahu apa yang ingin dilakukan pemimpin pasukan raja iblis disini. Tapi karena itu pemimpin, itu bisa jadi Lord Ogre, Vampire, Arch demon atau naga. Tidak peduli yang mana, itu pasti monster yang bisa membunuh kita secara cepat. Cara terbaik adalah tidak mengambil quest apapun yang berdekatan dengan kastil yang ditinggalkan itu.”

Setelah berterima kasih ke pria itu, aku meninggalkan tempat dudukku dan kembali ke meja tempat party-ku berada…

“… Apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu?”

Aqua, Darkness dan Megumin mengambil sesuap kecil stick sayuran di gelas di tengah meja selagi mereka menatapku.

“Tidak ada–? Aku tidak cemas tentang Kazuma bergabung dengan party lain atau apapun.”

Aqua berkata selagi dia melihatku dengan gelisah.

“…? Eh, aku hanya mengumpulkan informasi, ini yang utama dari petualangan.”

Aku duduk di meja mereka dan ingin mengambil stick sayuran.

Menghindar.
Stick sayuran itu menghindar dari tanganku yang ingin mengambilnya.

… Hey.

“Apa yang kau lakukan Kazuma”

Aqua menggebrak meja, membuat stick sayuran loncat terkaget.

Saat stick sayuran di udara, Aqua mengambil satu dan memasukkan ke mulutnya.

“… Hmm. Kau terlihat sangat senang, kau terlihat bersenang-senang mengobrol dengan mereka, Kazuma. Kau terlihat dekat dengan anggota party lain huh?”

Megumin memukul meja dengan tinjunya, dan mengambil stick sayuran yang takut bergerak dan memasukkan ke dalam mulutnya.

“… Perasaan menyegarkan apa ini? Melihat Kazuma baik dengan party lain, perasaan melankolik bercampur dengan sesuatu yang bagus… mungkinkah ini NTR legendaris?”

( Note: NTR = Netorare ( keadaan dimana pacar seseorang diambil oleh orang lain ) )

Si mesum gila itu menyentil pinggiran gelas hingga terjatuh tanpa alasan yang jelas dan dengan cepat mengambil stick sayurannya.

“Ada apa ini, ada apa dengan kalian. Bukankah mengumpulkan informasi di berbagai tempat adalah dasarnya…?”

Aku menggebrak meja selagi aku bicara dan meraih stick sayuran…

Menghindar.

“…………… Apa-apaan dengan hindaran itu–!”

“He-hentikan–! Apa yang kau lakukan dengan stick sayuranku! Jangan, jangan hancurkana makanannya!”

Tanganku gagal mengambil stick sayuran sebaliknya aku mengambil gelas yang berisi stick sayuran, mengangkatnya selagi aku bersiap untuk melemparnya ke dinding. Tapi Aqua yang ingin menangis menahan tanganku.

“Beraninya sayuran meremehkanku! Ini sedikit terlambat untuk membantah, tapi kenapa sayuran bisa lari. Bisakah kau menyajkan makanan yang sudah mati?”

“Apa yang kau katakan. Mau itu ikan atau sayuran, itu akan lebih baik jika itu masih segar kan? Tidak pernahkah kau mendengar membunuh selagi masih segar dan menyajikannya di tempat?”

Kalau begitu bunuhlah dulu sebelum disajikan.

Aku menyerah memakan stick sayuran itu dan berkata:

“Baiklah… lupakan, abaikan sayuran itu untuk sekarang, aku mempunyai sesuatu yang penting untuk ditanyakan kepadamu. Aku telah memikirkan tentang mempelajari skill apa setelah naik level. Sayangnya, gabungan party ini sangat tidak seimbang. Jadi aku berpikir untuk melengkapi kelemahan party kita karena aku mempunyai job yang fleksibel… ngomong-ngomong, skill apa yang telah kalian pelajari?”

Itu benar, untuk meningkatkan efiensi mengambil quest yang susah, itu penting untuk memperhitungkan kerjasama tim sebelum mempelajari skill.

Itulah yang aku pikirkan saat aku datang untuk diskusi kepada mereka, tapi…

“Skill-ku terpusat diantara ‘Physical defense’, ‘Magical resistance’ dan ‘abnormal status resitance’. Aku mempunyai skill disebut ‘Bait’, digunakan untuk mengejek musuh.”

( Note: Pertahanan fisik, Tahan terhadap sihir, Tahan terhadap status abnormal, Umpan )

“… Tidakkah kau berencana untuk mempelajari sesuatu seperti ‘2-handed sword’ untuk meningkatkan akurasimu?”

“Aku tidak merencanakan itu. Ini mungkin aku terdengar seperti menyombongkan diri, tapi stamina dan kekuatanku bagus. Jika seranganku mendarat dengan mudah, aku bisa dengan mudah membunuh monster tanpa terkena serangan. Dan itu tidak bagus untuk sengaja menahan. Itu akan seperti ini… menyerang dengan semua kemungkinanku tapi tidak mengenai musuh, dan ditangkap selagi pertahananku berkurang, itulah yang terbaik.”

“Cukup, kau diamlah.”

“… Hmmmhmmm…! kau yang bertanya kepadaku, tapi memperlakukanku seperti ini…”

Aku memutuskan untuk mengabaikan Darkness yang sedang terengah-engah dengan wajah yang memerah.

Aku melihat ke arah Megumin yang sedang memiringkan kepalanya dan berkata:

“Tentu saja aku mempelajari  skill yang berhubungan dengan ledakan. ‘Explosion’, ‘Explosion damage increase’ dan ‘Fast chanting’. Semua skill itu sempurna untuk mengeluarkan skill ledakan. Itu sebelumnya sama saja, dan tentu saja akan jadi dimasa depan.”

( Note: Ledakan, Menambah serangan ledakan, Merapal dengan cepat )

“… Tidak peduli apa, kau tidak punya niat untuk mempelajari sesuatu sihir tingkat menengah?”

“Aku tidak niat.”

Orang ini tidak akan melakukan yang baik…

“Bagiku..”

“Tidak perlu.”

“Eheh?”

Aqua ingin menjelaskan skill-nya, tapi aku langsung membuatnya diam.

Lagipula itu hanya trik pesta, trik pesta dan trik pesta.

Dan juga…

“Kenapa party ini tidak bisa bertindak bersama… mungkin aku harus memikirkan tentang bertukar dengan party lain…”

“!” x3

Gumaman pelanku membuat mereka bertiga terkejut.

Part 2


Beberapa hari setelah quest darurat berburu kubis.

Semua kubis yang ditangkap sudah dijual.

Dan para petualang mendapatkan bayarannya.

“Kazuma, lihat. Aku mendapat bayaran banyak, jadi aku mencoba meningkatkan armor yang aku kirim untuk diperbaiki… bagaimana?”

Di dalam guild petualang yang sedang penuh ramai dengan orang-orang yang mengambil bayaran mereka, Darkness secara senang menunjukkanku armor yang dia dapatkan kembali dari toko reparasi.

Jika aku ingin menjelaskan lebih mudahnya…

“Armor ini terlihat seperti anak bangsawan baru akan dipakai.”

“… Kazuma kejam tak peduli waktu dan tempatnya. Bahkan sekali-kali aku ingin mendengarkan pujian yang jujur.”

Darkness mengatakan dengan ekspresi yang sedih.

Bagaimana aku bisa tahu.

Lagipula…

“Di sana ada seseorang yang lebih bermasalah darimu, jadi aku tidak punya waktu. Bisakah kau mengurus si mesum itu yang menjadi lebih buruk darimu?”

“Huff… huff… aku tidak bisa, aku tidak bisa menahannya! Kekuatan sihir dari tongkat ini terbuat dari Manatite, kilauan dan warnanya… huff… huff…”

Megumin memeluk tongkat yang sudah direnovasinya dan menggesekkan wajahnya ke tongkat itu.

Manatite adalah logam langka yang disebut memiliki sifat khusus. Menambahkannya akan meningkatkan kekuatan sihir tongkat itu.

Setelah memperkuat tongkatnya dengan bayaran yang dia dapat, Megumin bertingkah seperti ini.

Aku dengar kekuatan sihir ledakan akan meningkat banyak persentase.

Kenapa kau meningkatkan kekuatan sihir ledakan yang sudah sangat kuat? Daripada melakukan itu, tidak inginkah kau mempelajari sihir yang lebih baik? Cukup banyak pertanyaan seperti itu yang aku ingin katakan, tapi aku tidak benar-benar peduli dengan Megumin yang sekarang, jadi aku memutuskan untuk mengabaikannya.

Aku sudah puas setelah mengambil bayaranku.

Darkness yang menarik monster-monster yang datang karena kubis.

Megumin yang menghancurkan monster itu dengan sihir mudahnya.

Dan Aqua menangkap kubis sendiri tanpa memperdulikan mereka berdua.

Kami memutuskan untuk tidak membagi bayaran dari berburu kubis dan mengambil bayaran kami sendiri.

Orang yang menyarankan itu adalah Aqua yang memanen sedetik sebelum yang lain.

Dan orang yang sedang menunggu gilirannya mengambil uangnya, tapi…

“Apa yang kau katakan–? Tunggu, tunggu apa ini?”

Suara Aqua bergema keseluruh guild.

Baiklah… aku benci ini…

Seperti dugaanku, Aqua sedang berdebat dengan orang di loket.

Dia memegang kerah gadis loket dan memprotes tentang sesuatu.

“Kenapa hanya 50,000 eris! Kau tahu berapa banyak kubis yang aku tangkap? Itu lebih dari 20!”

“Erm, ini susah untuk mengatakannya…”

“Apa!”

“… Yang Aqua-san bawa kembali sebagian besar adalah selada…”

“… Kenapa itu bercampur dengan selada!”

“Bahkan jika kau menanyakan itu, aku tidak tahu!”

Dari perbincangan mereka, di sana terlihat ada masalah dengan bayarannya.

Aqua mungkin menyadari tidak ada gunanya berdebat dengan gadis loket lagi, Aqua meletakan tangannya dibelakang tubuhnya dan menghampiriku dengan senyuman.

“Ka~zuma-san! Berapa banyak bayaran yang kau dapat dari quest ini?”

“Sejuta lebih.”

“Sejuta!” x3

Aqua, Darkness dan Megumin terdiam karena kata-kataku.

Itu benar, aku mendapatkan seember emas pertamaku dari quest yang mendadak.

Kubis yang aku tangkap memiliki kualitas tinggi dan menghasilkan banyak exp.

Inilah perbedaan status keberuntugan.

“Kazuma-sama–! Bagaimana aku mengatakannya, aku selalu berpikir kau orang yang hebat!”

”Jangan paksakan dirimu jika kau tidak bisa memujiku. Biarkan aku mengatakan ini, aku sudah memutuskan bagaimana cara menggunakan uang ini, jadi aku tidak akan memberikanmu apapun.”

Setelah mendengarku menyelanya, Aqua tersenyum kaku.

“Kazuma-san–! Aku pikir aku menghasilkan banyak uang dari quest, jadi aku menggunakan semua uangku beberapa hari yang lalu! Aku mengira aku akan membunuh banyak, jadi aku berhutang hampir seratus ribu eris di bar ini! Aku tidak bisa membayarnya dengan hadiahku!”

Aku mendorong Aqua saat dia mendekat denganku. Aku ingin tahu kenapa gadis ini tidak bisa berpikir suatu hal secara hati-hati selagi aku menekan pelipisku.

“Aku tidak peduli, kau salah satu yang ingin ‘semua orang untuk menyimpan penghasilannya’. Lagipula, aku sudah menemukan tempat untukku sendiri. Itu sangat tidak nyaman untuk tetap tinggal di kandang kuda kan?”

Normalnya, para petualang tidak akan membeli rumah.

Karena para petualang tidak mencari stabilitas dan terus berpetualang.

Di sana ada beberapa petualang yang sukses, kebanyakan dari mereka hanya melakukan untuk tinggal sebentar saja, karena salah satu alasan itu.

Sayangnya, itu mustahil untuk menjatuhkan raja iblis dengan anggota ini, jadi aku hampir menyerah.

Tugas untuk melawan raja iblis harus dibiarkan kepada orang yang dikirim kesini sebelumku yang menerima kemampuan atau senjata kuat.

Lagipula, aku memiliki job yang semua orang bisa ambil, job terlemah, petualang.

Tidak seperti mereka yang berlatih untuk menjadi petualang dari awal, semua statusku rendah, aku benar-benar orang biasa yang dapat kau temukan di manapun.

Setelah berpetualang di tempat aman untuk memuaskan rasa penasaranku, aku akan puas menghabiskan hari-hariku secara santai.

Karena itu, aku berencana untuk mencari rumah kecil untuk disewa, dan membelinya jika itu cukup murah.

Aqua seperti ingin menangis selagi memegangku dengan erat.

“Kenapa menjadi seperti ini ahhhh! Kumohon Kazuma, pinjamkan aku uang! Cukup untuk membayar hutangku saja! Aku tahu Kazuma itu laki-laki dan kau kadang-kadang melakukan sesuatu secara diam-diam di kandang kuda, jadi aku mengerti kenapa kau ingin ruangan privasi! 50,000! Hanya 50,000 sudah cukup! Kumohon–!”

“Aku mengerti, hanya 50,000! Aku sangat mengerti jadi diamlah!”

Part 3


”Kazuma, ayo cepatlah dan cari quest! Satu dengan banyak monster lemah! Aku ingin mencoba kekuatan tongkat baruku!”

Tiba-tiba Megumin berbicara:

Yeah.

“Kau benar, saat kita memburu si pembuat zombie, aku tidak punya waktu untuk mencoba skill baruku. Ayo cari quest aman dan mudah.”

“Tidak, ayo cari quest yang dapat menghasilkan banyak uang! Aku sudah melunasi hutangku, jadi aku tidak mempunyai uang untuk makanan hari ini!”

“Tidak, ayo cari quest dengan musuh yang kuat! Monster yang memiliki serangan kuat yang sulit seperti paku…!”

Hey, ada batasnya bagaimana party bisa terpecah belah.

“Lagipula, ayo putuskan setelah melihat papan pengumuman.”

Semuanya mengikuti saranku dan berjalan ke papan pengumuman.

Dan…

“… Aneh? Kenapa hanya sedikit permintaannya?”

Itu benar, papan pengumuman itu biasanya penuh dengan permintaan.

Tapi itu hanya beberapa hari.

Juga…

“Kazuma! Ambil ini, yang ini! Beruang raksasa muncul di gunung, namanya Black fang…”

“Enggak! Hey, kenapa ini? Kenapa di situ quest yang tersisa hanya yang sangat susah?”

Itu benar, semua quest yang tersisa di papan diluar kemampuan kami.

Karena kita dipenuhi keraguan, anggota staf mendatangi kami.

“Aku minta maaf… pemimpin dari pasukan raja iblis tampaknya pindah ke kastil kecil dekat kota… itu mungkin pengaruh dari pasukan iblis, tapi daerah monster lemah semua mengalami pengurangan, membuat permintaan quest menjadi turun drastis. Para kesatria dari ibu kota akan dikirim ke sini bulan depan untuk mengusir pemimpin iblis. Tapi sebelum itu, di situ hanya tersisa quest yang sangat susah…”

Saat dia mendengar anggota staf mengatakan itu, Aqua yang miskin berteriak.

“Kenapa–?”

… Bahkan aku merasa simpati terhadap Aqua.

“Benarkah… kenapa dia memilih saat ini untuk pindah kesini! Aku tidak tahu pemimpin apa ini, tapi lebih baik dia berhati-hati jika dia undead!”

Aqua marah dengan meneteskan air mata selagi dia melihat-lihat majalah lowongan kerja.

Petualang lain yang memiliki perasaan sama terlihat sangat putus asa. Di sana ada orang yang mabuk pada siang hari.

Aku tidak tahu kenapa pemimpin itu memilih pindah ke sini.

Sesungguhnya, para petualang di kota ini memiliki level sekitar level kami.

Di sana ada party lebih kuat dari kami, tapi kekuatan mereka tetap terbatas.

Inilah kota pertama untuk petualang baru, tempat untuk pemula mempelajari dasarnya.

Diperaturan game, pemimpin raja iblis haruslah karakter yang muncul menuju akhir.

Kita mengalami kesulitan saat melawan kodok, tidak ada cara untuk melawan pemimpin tidak peduli seberapa banyak kita.

Part 4


“Itu berarti sebelum petualang kuat dan kesatria datang dari ibu kota bulan depan, kita tidak bisa kerja seperti biasanya.”

“Begitulah… selama dalam masa waktu itu kita tidak bisa mengambil quest, aku membutuhkanmu untuk menemaniku disaat seperti ini…”

Aku datang dengan Megumin ke pinggiran kota.

Sekarang tidak ada monster berbahaya di sekitar kota.

Setelah pemimpin raja iblis muncul, monster lemah bersembunyi ketakutan.

Aku datang bersama Megumin untuk jalan-jalan sebab dia tidak bisa menggunakan sihir ledakan karena kami tidak bisa mengambil quest.

Gadis ini memiliki sesuatu yang harus dilakukan setiap hari, yaitu menggunakan sihir ledakan.

Akankah aku harus menemani orang ini keluar setiap hari untuk beberapa bulan?

Aku berpikir untuk mengabaikan Megumin dan menyuruhnya pergi sendiri, tapi dia berkata tidak ada yang mau menggendongnya pulang.

“Di sini sudah cukup jauh kan, cepatlah, keluarkan sihirmu dan kita kembali.”

Tidak jauh dari kota, aku menyuruhnya segera menggunakan sihirnya.

Tapi Megumin menggelengkan kepalanya dan berkata:

“Tidak, penjaga akan memarahiku lagi jika kita melakukan ini terlalu dekat dengan kota.”

“Kau barusan berkata ‘lagi’ kan? Apa karena terlalu berisik?”

Megumin menganggukan kepalanya membenarkanku.

Apa boleh buat, aku merasa sedikit gelisah tanpa senjataku, tapi di sekitar sana tidak ada monster.

Jadi aku memutuskan untuk berjalan sedikit lebih jauh.

Sekarang aku berpikir tentang itu, aku tidak mempunyai kesempatan untuk jalan santai di luar seperti ini.

Perjalananku keluar biasanya karena berburu monster atau quest.

Bukan berjalan santai seperti ini…

“…? Apa itu, kastil yang ditinggalkan?”

Di bukit jauh di depan.

Kastil kuno yang sepi dibangun disana.

Itu terlihat seperti rumah berhantu…

“Itu terasa menyeramkan… bahkan jika ada hantu yang berada disitu…”

Aku bergumam sendiri…

“Ayo pilih tempat itu! Tidak ada yang komplain bahkan jika aku menghancurkan reruntuhan itu.”

Megumin menyiapkan sihirnya dengan senang setelah dia selesai.

Tiupan angin melewati gunung membuatku merasa segar.

Rapalan mantra sihir ledakan itu tidak cocok dengan suasana yang nyaman ini yang dibawa oleh angin…!

… Dan juga, aku dan Megumin memulai aktifitas sehari-hari kami.

Aqua yang miskin bekerja keras setiap hari.

Darkness mengatakan dia akan pulang ke rumah untuk latihan.

Megumin yang nganggur pergi ke kastil yang ditinggalkan untuk merapal sihir ledakannya setiap hari tanpa gagal.

Mungkin hujan es pada malam hari.

Atau sore malas setelah makan siang.

Atau pagi yang menyegarkan saat dia pergi berjalan-jalan.

Tidak peduli kapan, Megumin akan merapal sihirnya setiap hari ke kastil itu…

Dan melihat sihir Megumin setiap hari, dan bahkan sanggup menilai kondisi udara yang dihasilkan dari sihir ledakan itu baik ataukah buruk.

“Explosion–!”

“Oh, itu terlihat sedikit bagus. Dampak dari ledakan itu terasa sampai ke tulangku, diikuti dengan getaran udara yang diikuti segera setelahnya. Itu aneh kota yang ditinggalkan itu tetap utuh tapi… ledakan apa itu!”

“Ledakan hebat! Kuku, sekarang Kazuma lebih mengerti jalan dari ledakan. Komentarmu hari ini sangat mengena seperti syair puisi… bagaimana? Biasanya aku tidak akan mengatakan tentang ini, kau serius untuk mempertimbangkan mempelajari sihir ledakan?”

“Yeah— jalan ledakan menarik… tapi dari komposisi party kita yang sekarang, tidak butuh ada 2 penyihir. Tapi saat aku berhenti dari berpetualang dan menyisakan banyak poin skill, itu akan menyenangkan untuk menggunakannya untuk mempelajari sihir ledakan.”

Megumin mendiskusikan hal seperti itu dengan senyuman.

Seperti ini, kita membicarakan tentang berapa banyak poin yang dibutuhkan suara dari ledakan: seperti meskipun suaranya tidak terlalu terdengar keras, tapi serangannya hebat, dan membicarakan tentang jalan ledakan.

Part 5


Setelah kami melanjutkan berjalan-jalan ledakan kami selama seminggu, pada pagi hari.

“Pengumuman darurat! Pengumuman darurat! Perhatian terhadap semua petualang, mohon persiapkan perlengkapan bertarung kalian dan melaporlah ke gerbang utama kota untuk siap bertarung!”

Pengumuman darurat yang tidak asing terdengar hingga seluruh kota.

Setelah mendengar pengumuman, kami memakai perlengkapan dan berlari menuju tempat kejadian.

Banyak petualang yang berkumpul di gerbang utama. Saat kami sampai ke sana, kami melihat monster yang mengancam berdiri di depan kami, dan kami hanya bisa menatapnya dengan tatapan kosong.

Dullahan.

Monster yang membawa keputusasaan dan pertanda kematian untuk manusia.

Setelah berubah menjadi undead, tubuh fisiknya menjadi lebih kuat dibanding saat dia masih hidup, dan memiliki senjata yang unik.

Kesatria dibalik armor hitam di depan gerbang dan memegang kepalanya di sisi kiri tubuhnya. Di depan mata para petualang yang berkumpul, dia menunjukkan kepalanya yang ditutupi dengan helmet yang menutupi wajahnya dihadapan semua orang.

( Note: Helmet = penutup kepala yang biasa dipakai oleh warior )

Kepala itu berbicara dengan suara yang terdistorsi.

“… Aku pemimpin dari pasukan raja iblis, dan baru saja pindah ke kastil dekat sini…”

Selagi dia berbicara kepalanya mulai gemetar…!

“Setiap hari setiap hari setiap hari! Orang idiot yang datang ke kastil-ku untuk merapal sihir ledakan, dimana kau—!”

Pemimpin pasukan raja iblis ini benar-benar marah.

Teriakan dari Dullahan terdengar amarah yang tak tertahankan lagi, membuat para petualang mengobrol.

Atau sebenarnya, semua orang yang hadir terlihat tidak tahu apa yang terjadi.

Bagaimanapun, alasan pengumuman darurat karena kemunculan Dullahan di depan kami yang murka.

“… Sihir ledakan?”

“Salah satu yang mengetahui sihir ledakan adalah…”

“Jika kau bertanya tentang sihir ledakan, itu mungkin…”

Orang di sekitar kami secara alami menatap ke arah Megumin disampingku.

… Megumin yang sedang ditengah-tengah perhatian menoleh dengan tajam ke arah gadis penyihir yang berdiri disampingnya.

Terpengaruh dengan Megumin, akupun melihat ke arah gadis itu. Semua orang juga terepengaruh dan menatap gadis itu…

“Huh? A-aku? Kenapa kalian melihat ke arahku? Aku tidak bisa menggunakan sihir ledakan!”

Gadis penyihir yang sedang ditatap itu secara cepat menyangkal.

… Tunggu, mungkinkah… kastil yang ditinggalkan dimana kita merapal sihir ledakan setiap hari!

Mungkinkah…

Aku melirik ke arah Megumin yang sedang berkeringat disampingku.

Orang ini menyadarinya juga.

Akhirnya, Megumin mendesah dan berjalan ke depan dengan wajah kesal.

Para petualang bereaksi kepada langkah Megumin dan membuka jalan menuju Dullahan.

Dullahan berdiri di depan pintu gerbang utama kota.

Megumin berdiri sekitar 10 meter dari Dullahan dan menghadapinya.

Denganku memimpin, Darkness dan Aqua juga mengikuti di belakang Megumin.

Aqua yang akan menyerang secara agresif setiap dia melihat undead mungkin berpikir melihat Dullahan marah-marah dan memperhatikan apa yang akan terjadi.

“Jadi itu kau…! kau si idiot yang merapal sihir ledakan ke kastil ku setiap hari? Jika kau tahu aku pemimpin dari pasukan raja iblis dan ingin melawanku datanglah ke kastil! Jika tidak, mengumpatlah di kota dan ketakutan! Kenapa kau menggangguku dengan cara jahat seperti itu? Aku tahu di sana hanya ada petualang level rendah di kota! Aku ingin membiarkan karakter kecil sepertimu sendiri, tapi kau tidak bisa menyergap dan datang boom boom boom dengan sihirmu setiap hari…! apa ada yang salah dengan kepalamu?”

Dia mungkin sudah jengkel dengan sihir ledakan setiap hari, helmet Dullahan bergetar dengan kemarahan.

Megumin terintimidasi dan menjadi sedikit ketakutan, tapi dia tetap mengibaskan jubah yang dia pakai…

“Namaku Megumin. Arch wizard, aku telah menguasai sihir ledakan…!”

“… Nama macam apa Megumin itu, apa kau meledekku?”

“Bukan!”

Meskipun dia dibantah oleh Dullahan saat dia memperkenalkan dirinya, menenangkan dirinya dan melanjutkan:

“Aku berasal dari ras iblis merah, penyihir terkuat dari kota ini. Aku bisa merapal sihir ledakan terus menerus untuk mengusirmu pemimpin dari pasukan raja iblis…! Seperti yang sudah kurencanakan, kau datang ke kota sendirian setelah terpedaya, akhirmu sudah dekat!”

Melihat Megumin bersemangat menunjuk Dullahan dengan tongkatnya, aku berdiri di belakangnya dan berbisik dengan Darkness dan Aqua.

“… Hey, gadis ini benar-benar mengatakan itu. Dia bermain-main, mengatakan dia akan mati jika dia tidak merapal sihir ledakan setiap hari, jadi aku membawanya ke daerah sekitar kastil itu. Sejak kapan itu berubah menjadi rencananya?”

“… Yeah, dan dia menggunakan kekacauan untuk menyatakan dirinya sebagai penyihir elite di kota ini.”

“Shhh–! Jangan berisik! Dia belum menggunakan sihir ledakannya dan sekumpulan petualang mendukungnya di belakang, jadi dia dalam posisi yang kuat. Dia masih bicara, jadi kita lihat bagaimana jadinya!”

Megumin mungkin mendengar apa yang kami katakan saat postur tubuhnya menunjuk ke lawannya dengan tongkatnya ketika wajahnya memerah.

Untuk beberapa alasan, Dullahan menerima apa yang dia katakan.

“… Oh, salah satu dari ras iblis merah. Aku mengerti. Jadi nama yang aneh itu bukan berbohong.”

“Hey, jika kau punya sesuatu yang ingin dikatakan tenang nama pemberian orang tuaku ini, katakanlah!”

Megumin menjadi marah setelah mendengar perkataan Dullahan, tapi dia tidak menghiraukannya.

( Note: dia disini maksudnya Dullahan )

Atau sebenarnya, dia tidak terganggu setelah melihat para petualang diseluruh kota berkumpul.

Seperti yang sudah diduga pemimpin pasukan raja iblis, dia mungkin tidak memikirkan apapun tentang kami para pemula.

“… Hmmp, lupakanlah. Aku datang ke sini tidak untuk megacaukan para petani seperti kalian. Aku di sini menyelidiki sesuatu. Untuk saat ini aku akan tinggal di kastil itu, jadi jangan merapal sihir ledakan lagi. Mengerti?”

“Itu seperti menyuruhku mati. Orang-orang dari ras iblis merah harus merapal sihir ledakan sehari sekali setiap hari, atau kami akan mati.”

“Hey hey, aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya! Jangan membohongiku!”

Apa yang harus aku lakukan, aku ingin melihat Megumin dan monster itu terus mengobrol.

Aku melihat ke arah Aqua, dia senang melihat Megumin memainkan Dullahan…

Dullahan menaruh kepalanya ke tangan kanannya dan mengangkat bahunya.

“Kau tidak berencana untuk menyerah dengan sihir ledakan apapun yang terjadi? Meskipun aku sudah diambil oleh kegelapan, aku tetap kesatria sebelumnya dan tidak berminat membantai yang lemah. Tapi jika kau terus menggangguku seperti di sekitar kastil itu, aku mempunyai cara untuk menanganinya.”

Dullahan memancarkan aura berbahaya, membuat Megumin mundur beberapa langkah.

Tapi Megumin tersenyum sombong…!

“Kami salah satu yang terganggu juga?! Karena kau tinggal di kastil itu, kita tidak bisa melakukan pekerjaan kami dengan benar! Hmmp… kau hanya bisa berakting tinggi dan kuat ya. Kami mempunyai ahli disini yang bisa mengurus undead! Master, aku serahkan padamu!”

Setelah Megumin menyebutnya master, Aqua dengan gembira berdiri di depan Dullahan.

Para petualang menelan ludah dengan gugup ketika mereka sedang mengira bagaimana cara melawannya. Dibawah perhatian massa, mengularkan tangannya ke arah Dullahan.

Melihat itu, Dullahan memajukan kepalanya ke Aqua dengan bersemangat.

Ini mungkin cara Dullahan menyatakan bahwa itu adalah ‘melihat dengan serius’.

“Oh, menarik, kau bukan pendeta biasa, tapi Arch priest kan? Tapi tak peduli apa itu, aku tetap pemimpin dari pasukan raja iblis. Aku tidak akan tumbang karena dimurnikan dengan Arch priest level rendah di tempat seperti ini. Aku punya cara juga untuk berurusan dengan Arch priest… tapi aku akan memulai dengan menyiksa gadis dari ras iblis merah ini dulu!”

Selagi Aqua menyiapkan untuk merapal sihirnya, Dullahan menunjuk Megumin dengan jari telunjuknya.

Kemudian Dullahan berteriak!

“Aku akan memprediksikan kematianmu! Kau akan mati satu minggu dari sekarang!”

Selagi Dullahan merapal sihirnya, Darkness menarik kerah Megumin dan menyembunyikan Megumin di belakangnya.

“Huh? Da-Darkness!”

Saat Megumin teriak, tubuh Darkness bersinar redup dengan cahaya gelap.

Sial, dia terkena serangan, pernyataan kematian apa itu?

“Darkness kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?”

Aku bertanya dengan terburu-buru, tapi Darkness membentangkan tangannya beberapa kali untuk memastikannya.

“… Yup, aku tidak merasakan apapun.”

Dia berkata dengan santai.

Tapi Dullahan berteriak.

Dia akan mati satu minggu dari sekarang.

Selagi Aqua menyentuh kutukan Darkness, Dullahan memberitahu dengan gembira.

“Kutukan itu tidak akan menyakitimu. Rencanaku sedikit gagal, tapi karena persahabatan diantara petualang begitu dalam itu akan menjadi lebih menyakitkan… dengarkan baik-baik, gadis dari ras iblis merah. Jika ini terus berlanjut, Crusader itu akan mati dalam seminggu. Hmmp, anggota terpentingmu akan tersiksa oleh kengerian kematian sampai waktu itu… itu benar, ini semua salahmu! Diminggu berikutnya, kau akan melihat rasa sakit dari anggotamu dan menyesali kelakuanmu! Hmm hahaha, kau seharusnya patuh mendengarkanku!”

Saat wajah Megumin berubah menjadi pucat karena perkataan Dullahan, Darkness berkata selagi gemetar:

“A-ada hal seperti itu! Itu berarti kau merapal kutukan kematian kepadaku, dan aku harus melakukan apa yang kau katakan untuk melepaskan kutukan ini! Itu yang kau inginkan kan!”

“Huh?”

Dullahan tidak mengerti apa yang dikatakan Darkness dan bereaksi terus terang.

Aku tidak mengerti apa yang dia ingin katakan… dan aku tidak ingin mengerti.

“Ugh…! hanya kutukan, jangan pikir aku akan tunduk…! aku tidak akan menyerah…! tapi, apa yang harus aku lakukan Kazuma! Lihatlah Dullahan, lihatlah mata mesum jahat dibalik helmet-nya! Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, dia ingin membawaku kembali ke kastil dan melakukan apa yang dia inginkan jika aku ingin melepas kutukan ini. Si mesum yang ingin aku melakukan permainan mesum hardcore!”

Dullahan yang menyedihkan telah dituduh melakukan aksi mesum menyimpang di publik berkata:

“… Huh?”

Kasihan sekali.

“Meskipun kau bisa melakukan apa yang kau mau dengan tubuhku, kau tidak akan bisa mendapatkan hatiku! Aku menjadi kesatria wanita dipenjara di kastil dan membiarkan anak buah raja iblis melakukan hal keterlaluan kepadaku! Ah, apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan Kazuma! Situasi ini sangat mendebarkan diluar dugaanku! Aku tidak ingin pergi, tapi aku tak punya pilihan! Aku akan menolak disaat-saat terakhir, jadi jangan menghentikanku! Baiklah, aku akan pergi!”

“Huh huh?”

“Berhenti, kau tidak bisa pergi! Lihat betapa bermasalahnya Dullahan ini!”

Darkness teburu-buru ingin pergi dengan musuh. Saat aku menarik kerahnya dari belakang, aku melihat Dullahan bernafas lega.

“Ba-bagaimanapun! Jika kau tidak mempelajari pelajaranmu, berhenti merapal sihir ledakan ke kastilku! Dan gadis ras iblis merah! Jika kau ingin aku melepas kutukanku dari Crusader itu, datanglah ke kastilku! Jika kau bisa sampai ke ruanganku di atas kastil, aku akan melepas kutukannya! Tapi… anak buahku ada dimana-mana sekitar kastil dan mereka semua ksatria undead. Dapatkah pemula sepertimu membuat jalan kepadaku? Hmm hmm hmm, hahaha!”

Setelah mengatakan itu, Dullahan tertawa keras selagi dia menunggang kuda tanpa kepala yang ditaruh di luar gerbang dan pergi mengarah ke kastil…

Part 6


Perkembangan ini terlalu kejam dan membuat kumpulan para petualang berdiri kaku dengan melamun.

Aku juga sama.

Di sampingku, wajah Megumin menjadi pucat dan dia gemetar selagi memegang tongkatnya dengan kencang.

Dia merencanakan untuk menuju keluar kota sendirian.

“Hey, apa yang kau lakukan. Apa yang kau rencanakan?”

Aku menarik jubah Megumin dan Megumin memberontak untuk pergi saat dia membalasku tanpa menengok:

“Aku yang bertanggung jawab untuk insiden ini. Aku akan menuju ke kastil dan merapal sihir ledakan langsung ke Dullahan untuk menghilangkan kutukan Darkness.”

Tidak ada cara lagi untuk Megumin melakukannya sendirian.

… Itulah kenapa.

“Aku ikut denganmu. Jika kau bertemu anak buahnya dan menggunakan sihirmu, itu akan berakhir. Aku menemanimu selama ini dan aku juga tidak sadar kalau itu kastil dari pemimpin.”

Megumin membua ekspresi berat saat dia mendengarkanku. Akhirnya dia menurunkan bahunya dan menyerah dengan rencana awalnya.

“… Baiklah, ayo pergi bersama. Tapi dia mengatakan di sana ada sekumpulan kesatria undead. Jika seperti itu, senjata akan menjadi tidak berguna. Sihirku akan lebih berguna… jadi kau bisa mengandalkanku saat waktunya tiba.”

Megumin mengatakannya dengan senyum.

Dari namanya kesatria undead, itu pasti musuh memakai armor lengkap.

Di hadapan musuh, senjata murahku akan menjadi tidak berguna.

Tapi aku punya ide lain.

“Aku bisa menggunakan skill ‘Detect enemy’ untuk memeriksa monster di kastil dan menyembunyikan diriku dengan ‘Hide’ dan menyelinap masuk. Atau kita bisa datang ke kastil setiap hari dan membunuh musuh semua level sehari sekali sebelum kembali. Kita akan mengurangi jumlah musuh secara perlahan… karena batas waktunya seminggu. Rencana ini pasti berhasil.”

Mungkin Megumin merasa masih ada harapan setelah mendengarkan saranku dan bersemangat. Aku dan Megumin berbalik dan melihat ke arah Darkness.

“Hey Darkness! Kami pasti akan menghilangkan kutukanmu! Jadi jangan khawatir…”

“Sacred Break Spell!”

Aku hanya memberi semangat kepada Darkness.

Sihir Aqua menggangguku dan tubuh Darkness sedikit bersinar.

Darkness terlihat seolah-olah dia kehilangan kesempatan untuk sesuatu dan murung. Sebaliknya, Aqua senang saat dia berkata:

“Denganku di sini, menghilangkan kutukan Dullahan itu mudah! Apa yang kau pikirkan? Aku kadang-kadang terlihat seperti pendeta kan?”

“… Huh?” x2

… Dan untuk memikirkan aku dan Megumin berdebat sangat bersemangat, kembalikan semangatku.

Part 7


Seminggu setelah insiden serangan dari pasukan raja iblis terselesaikan dengan damai.

“Aku ingin mengambil quest! Tidak masalah jika sedikit susah, ayo mengambil quest!”

“Huh…” x2

Aku dan Megumin berekspresi tidak senang saat mendengar Aqua mengatakan itu.

Kecuali Aqua, dompet kami sangat penuh.

Dan di situ hanya tersisa quest yang sangat susah, aku tidak ingin keluar untuk mengambil pekerjaan.

“Aku tidak masalah… tapi itu tidak cukup dengan kekuatanku dan Megumin…”

Darkness menatapku dan Megumin saat mengatakan itu.

Meskipun kau menatapku, aku dan Megumin tidak memiliki alasan untuk memaksakan diri kami untuk mengambil quest berbahaya.

Melihat kami yang sangat tidak tertarik, Aqua menangis dengan keras.

“Aku mohon padamu–! Aku tidak ingin kerja lagi! Pemilik toko jadi marah jika aku tidak menjual semua kroketnya! Aku akan berusaha keras! Kali ini aku akan melakukan yang terbaik–!”

Aku dan Megumin saling menatap.

“Baiklah… kita lihat dan jika disana ada quest apapun yang terlihat bagus. Kami akan pergi denganmu jika quest itu tidak terlalu buruk.”

Aqua berlari ke papan pengumuman setelah mendengar kami mengatakan itu.

“… Kazuma tidakkah kau mengetahuinya juga? Jika kau membiarkannya kepada Aqua, dia pasti akan mengambil quest yang luar biasa…”

“… Kau benar. Tapi aku tidak akan komplain meskipun jika quest-nya sedikit susah…”

Setelah mendengar komentar Megumin dan Darkness, aku memiliki perasaan yang tidak enak.

Aku datang ke papan pengumuman, dan berdiri di belakang Aqua yang sedang memikirkan quest yang ingin diambil.

Aqua tidak sadar aku di belakangnya dan mencari quest secara serius.

Akhirnya, dia mengambil secarik kertas di papan pengumuman.

“… Yosh.”

“Yosh endasmu! Quest apa yang kau ambil!”

Aku mengambil permintaan klien dari tangan Aqua.

‘—Memburu Manticore dan Griffon— Manticore sedang berkelahi untuk wilayahnya. Itu bahaya untuk membiarkan mereka, mohon buru mereka berdua. Hadiah 500,000 eris.’

“Kau idiot!”

Aku berteriak selagi aku mengembalikannya ke papan pengumuman.

Itu benar untuk mengikutinya. Aku hampir terseret karenanya untuk mengambil quest yang luar biasa bahaya.

“Apa, kita hanya butuh membiarkan Megumin melakukan sihir ledakan kepada mereka saat mereka berdekatan untuk mengakhirinya dengan sekali serang. Kenapa kau sangat takut…”

Orang ini berencana untuk membiarkanku mengambil tugas untuk mengumpulkan dua monster berbahaya itu disatu titik.

Bagaimana kalau mengambil quest ini dan membiarkan melakukannya sendiri. Selagi aku memikirkannya, Aqua menarik lengan bajuku dengan semangat.

“Yang ini! Lihat yang satu ini!”

Mendengarkan perkataan Aqua, aku melihat formulir permintaan yang ditunjuknya.

‘—Memunirkan danau— Danau yang menjadi sumber air untuk kota telah tercemar. Brutal alligator pindah ke danau itu. Permintaan untuk seseorang yang bisa memurnikan danau. Monster di danau akan pergi setelah danaunya sudah murni, tidak butuh melawan monster *Persyaratan: Pendeta dengan sihir permunian. Hadiahnya 300,000 eris.’

“… Kau bisa memurnikan danau?”

Aqua mendengus dan berkata.

“Bodoh, kau pikir siapa aku? Dari nama dan penampilanku, kau harusnya dapat tahu jabatan apa yang kumiliki sebagai dewi kan?”

“Bukankah kau dewi trik pesta?”

“Bukan dasar hikiNEET! Aku dewi air! Tidakkah kau melihat mata dan rambut indahku?”

Aku mengerti.

Mendapatkan 300,000 hanya untuk memurnikan air, itu bagus.

Tidak butuh bertarung itu sangat sepadan.

“Ayo kita ambil ini. Atau sebenarnya, bukankah kau sendiri sudah cukup jika itu hanya memurnikan air? Kau bisa mengambil semua hadiahnya dengan cara ini kan?”

Tapi Aqua tidak setuju denganku.

“Yah… aku pikir monsternya akan menggangguku saat aku memurnikan air kan? Sebelum aku selesai memurnikan, aku berharap kalian semua akan melindungiku dari monster-monster itu.”

Jadi itu rencananya.

Tapi dari namanya Brutal alligator, alligator bukan merupakan tipe monster?

Kedengarannya berbahaya…

“Ngomong-ngomong, seberapa lama permurniannya? 5 menit atau lebih?”

Jika itu hanya sebentar, kita bisa menerbangkannya dengan sihir ledakan Megumin.

Aqua memiringkan kepalanya dan berkata:

“… Sekitar setengah hari?”

“Kelamaan!”

Menjauhkan monster dengan nama yang terdengar berbahaya, siapa yang ingin melakukan itu.

Seperti rencanaku aku menaruhnya kembali ke papan pengumuman…

“Ahh! Mohon, aku mohon kepadamu–! Di sana tidak ada quest sebagus ini! Kumohon bantu aku Kazuma-san–!”

Aku berencana untuk menempelkan kertas itu kembali ke papan pengumuman, tapi Aqua menahan tangan kananku dan memohon agar aku membantunya. Melihatnya, aku memikirkan ide.

“… Nah, bagaimana proses permuniannya?”

“… Hmm? Untuk memurnikan air, aku hanya butuh menyentuh airnya dengan tanganku dan terus-terusan merapal sihir permunian…”

Aku mengerti, dia hanya butuh menyentuh airnya.

Aku memiliki ide, tapi dengan cara itu…

… Tidak, tunggu.

“Hey Aqua. Aku pikir ada cara untuk memurnikan air secara aman, kau ingin mencobanya?”

Part 8


Di sana ada danau luas jauh dari kota.

Danau ini salah satu sumber air untuk kota, di sana ada aliran sungai langsung ke kota.

Danaunya berada disamping gunung, dan aliran air terus menerus mengalir turun ke danau.

Aku mengerti sekarang.

Seperti yang dinyatakan permintaan itu, air danau terlihat sedikit kelam dan ada tanda-tanda akan membeku.

Aku pikir monster lebih memilih air bersih, jadi itu tidak benar.

Selagi aku melihat seluruh danau, aku mendengar suara ketakutan di belakangku.

“… Nah… apa kita akan benar-benar melakukannya dengan cara ini?”

Aqua terdengar sangat gelisah.

Rencanaku sempurna, apa yang perlu dikhawatirkan?

Aqua berbicara:

“… Aku merasa seperti monster langka yang ditangkap dan ingin dijual…”

… Monster langka itu dikurung di dalam kandang besi, memeluk lututnya saat dia berbicara.

Aku berencana untuk melempar Aqua bersama kandang besinya ke danau.

Awalnya, aku berencana untuk membiarkan dia di dalam kandang sedikit jauh dari danau. Tapi karena memurnikan air butuh menyentuh air, jadi rencananya berkembang menjadi seperti ini.

Sebagai dewi air, Aqua bisa bertahan di dalam danau sepanjang hari tanpa bernafas dan tidak akan merasa tidak nyaman.

Dari pengakuannya, meskipun tanpa sihir pemurnian, itu akan menjadi efek pemurnian hanya dengan merendam Aqua ke dalam danau.

Itu adalah sifat dewa. Tidak peduli seberapa jelek dewi ini, itu tetap mengesankan.

Aku dan Darkness telah memindahkan kandang Aqua ke pinggir danau.

Itu adalah kandang besi, sebuah peralatan yang dipinjam dari guild.

Karena ada beberapa permintaan menangkap monster, barang itu dimaksudkan untuk quest seperti itu.

Kami tidak datang kesini untuk melempar dewi tidak berguna ke danau, jadi kami tidak perlu sampai sejauh itu.

Kami hanya perlu meletakkannya di tepi danau jadi Aqua bisa datang menyentuh airnya.

Cara ini, akan baik meskipun jika Brutal alligator menyerangnya saat dia memurnikan air.

Bagaimanapun kandang itu digunakan untuk mengangkut monster yang ditangkap, itu pasti bisa tetap membuat Aqua aman di dalam.

Aku dengar dari staf di guild monster itu akan pergi setelah pemurnian selesai. Jika setelah itu mereka menolak untuk pergi meninggalkan Aqua, kami mengikat kandang itu dengan rantai yang kuat.

Karena kandang itu berat, kami membawanya menggunakan kuda yang kami pinjam dari kota.

Dalam keadaan darurat, aku berniat untuk menggunakan kuda menarik kandang itu untuk lari.

Kandang itu telah diturunkan ke pinggir danau, merendam kaki dan pantat Aqua ke dalam air.

Selanjutnya kami bertiga menunggu dari kejauhan mempertahankan situasi sekarang. Aqua memeluk lututnya dan berkata dengan pelan:

“… Aku merasa seperti teh celup…”

Part 9


Alat pemurnian… koreksi, Aqua telah ditempatkan di danau selama 2 jam.

Tidak ada tanda dari monster apapun yang menyerangnya.

Aku, Darkness dan Megumin berdiam di daratan 20 meter dari Aqua untuk melihatnya.

Aku berteriak kepada Aqua yang terendam di danau.

“Hey— Aqua! Bagaimana permurniannya? Bukankah dingin berdiam di danau? Teriaklah jika kau ingin ke toilet! Aku akan melepaskanmu dari kandang–!”

Aku berteriak dari kejauhan, dan Aqua berteriak kembali.

“Proses pemurniannya berjalan mulus! Dan aku tidak butuh ke toilet! Arch priest tidak pergi ke toilet!”

Aqua mengatakan sesuatu yang akan dikatakan idol jaman dulu.

Aku khawatir dengannya karena dia berendam di air cukup lama, tapi tampaknya dia baik-baik saja.

“Sepertinya tidak ada masalah di sana. Ngomong-ngomong, ras penyihir merah tidak butuh toilet juga.”

Megumin berbicara tanpa aku bertanya.

Kau dan Aqua banyak makan, ke mana semua itu perginya… aku merasa seperti menyangkal.

“Sebagai Crusader, aku juga tidak… butuh pergi… ugh…”

“Darkness, jangan beradu dengan mereka berdua. Untuk Megumin dan Aqua yang bersikeras tidak membutuhkan toilet, aku akan menerima quest yang tidak bisa diselesaikan sehari untuk memastikan jika kalian benar-benar tidak menggunakan toilet.”

“Jangan, jangan lakukan itu okay? Ras penyihir merah benar-benar tidak butuh toilet! Tapi aku minta maaf, jadi jangan lakukan itu… ngomong-ngomong, Brutal alligator-nya tidak ada yang datang, itu akan bagus jika berakhir damai seperti ini.”

Megumin mengatakan sesuatu yang pasti akan memunculkan flag.

( Note: Flag = maksudnya kalau di dalam game akan memunculkan sesuatu yang diluar dugaan atau yang tidak seharusnya terjadi saat itu )

Dan seolah-olah pertanda, ombak kecil di danau entah muncul darimana.

Dari ukurannya, sama dengan ukuran alligator di bumi.

Lagipula itu adalah monster, jadi ada beberapa perbedaan dengan alligator di bumi.

“Ka-Kazuma–! Sesuatu datang mendekat! Nah, banyak yang datang mendekat!”

Kelihatannya alligator di dunia bergerak secara berkelompok.

— 4 jam sejak pemurnian dimulai –

Dari awal Aqua merendam dirinya di air dan menggunakan skill pasif dari dewi untuk memurnikan danau. Tapi dia mungkin ingin menyelesaikan pemurniannya dengan cepat dan ingin kembali, jadi dia telah merapal sihir pemurninnya terus-terusan.

“’Purification!’ ‘Purification’ ‘Purification’–!”

( Note: Purification = pemurnian )

Sekumpulan besar alligator mengepung kandang Aqua dan menggerogotinya.

“’Purification!’ ‘Purification’–! Kandangnya berderit! Itu berderit! Kandangnya, kandangnya mengeluarkan suara aneh!”

Aqua berteriak di dalam kandang, tapi kami tidak bisa meniupnya menjauh dengan sihir ledakan, jadi kami tidak melakukan apapun.

“Aqua–! Beritahu kami jika kau ingin menyerah–! Jika kau ingin menyerah, kami akan menarikmu bersamaan dengan kandangnya dengan rantai–!”

Aku sekarang kadang-kadang berteriak ke arah kandang, tapi Aqua menolak untuk menggagalkan quest meskipun dalam ketakutan.

“E-Enggak! Menyerah sekarang berarti aku telah banyak membuang waktu, dan tidak bisa mendapatkan bayarannya! ‘Purification!’ ‘Purification’–! … Waahhahhh–! Ada suara berderit! Kadangnya mengeluarkan suara yang seharusnya tidak dikeluarkannya!”

Aqua berteriak menangis saat brutal alligator mengepungnya dia bahkan tidak melihat ke arah kami.

Darkness bergumam sendiri selagi dia melihat situasi di sana.

“… Berdiam di kandang kelihatannya lebih enak…”

“… Kau lebih baik jangan ke sana!”

–7 jam setelah pemurnian dimulai—

Hanya ada kandang rusak di danau itu.

Di situ ada bekas gigitan di sekitar kandang setelah brutal alligator menyerangnya.

Permuniannnya telah selesai, jadi brutal alligator meninggalkan kandang itu dan pergi.

Suara Aqua merapal sihir permurnian sudah tidak terdengar lagi.

Atau sebenarnya, sekitar beberapa jam, kami tidak mendengar suara Aqua yang sedang dikepung brutal alligator lagi.

“… Hey Aqua, apa kau baik-baik saja? Brutal alligator-nya telah pergi ke tempat lain.”

Kami mendekati kandang untuk memeriksa apa yang Aqua sedang lakukan.

“… Ugh… hiks…”

Jika kau sangat takut sampai menangis dan memeluk lututmu, kau seharusnya menyerah dengan quest itu sebelumnya…

 Tapi susah untuk menyalahkannya saat dia dalam keadaan seperti ini.

“Gadis baik, permuniannya selesai, ayo kita kembali. Aku telah mendiskusikannya dengan Darkness dan Megumin, kami tidak akan mengambil hadiahnya kali ini. 300,000 semuanya untukmu.”

Pundak Aqua yang membenamkan wajahnya diantara lututnya yang bergemetar.

Tapi dia tidak mau keluar dari kandang.

“… Hey, ini waktunya keluar dari kandang, semua brutal alligator telah pergi.”

Saat dia mendengarku, Aqua mengatakan sesuatu dengan pelan.

“… Biarkan seperti ini…”

…?

“Apa yang dia katakan?”

“… Dia mengatakan, dunia luar kandang seram, jadi biarkan dia tetap seperti ini dan bawa kembali ke kota.”

… Kelihatannya setelah berburu kodok, quest ini meninggalkan trauma yang mendalam pada Aqua juga.



“Do Na Do Na Do– Na– Do– Na–…”

“Eh… hey Aqua, kita sudah kembali ke kota, bisakah kau berhenti menyanyikan lagu itu? Kami ditengah-tengah perhatian orang hanya karena membawa kandang yang rusak dengan gadis yang memeluk lututnya di dalam. Dan di kota itu aman, ini hanya masalah waktu kau akan keluar.”

“Tidak mau. Ini tempat suciku. Dunia luar terlalu seram, aku tidak mau keluar sekarang.”

Kudanya membawa kadang dengan Aqua yang menolak untuk keluar.

Kami menyelesaikan quest dengan aman dan kembali ke kota. Dibawah tatapan penduduk kota, kami menuju guild.

Karena Aqua yang tidak ingin keluar dan berjalan, kecepatan kami menjadi pelan meskipun kuda membawa kandangnya.

Tapi disamping trauma psikis, disana tidak ada cedera yang layak diberitahu.

Meskipun aku ingin mencoba senjata dan sihirku, itu tetap bagus untuk menyelesaikan quest dengan tidak tergesa-gesa.

Menyelesaikan quest tanpa masalah itu bagus…

Mungkin itu karena aku mengibarkan flag dengan ideku.

“De-dewi! Bukankan ini dewi? Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini!”

Seorang pria tiba-tiba berteriak dan berlari ke Aqua yang menutup dirinya di dalam kandang lalu memegang jeruji.

Dan luar biasa, jeruji itu yang tahan terhadap gigitan brutal alligator dengan mudah dibengkokan oleh pria ini dan dia menawarkan tangannya ke Aqua.

Mengabaikan aku dan Megumin yang kaget, pria yang tidak diketahui meraih Aqua yang terdiam…

“… Hey, jangan sok akrab dengan anggotaku dan menyentuhnya. Siapa kau? Jika dia mengenalmu, kenapa Aqua tidak bereaksi?”

Ketika pria itu ingin memegang tangan Aqua, Darkness memberhentikannya.

Tidak seperti mata irinya saat melihat Aqua dikepung oleh brutal alligator, Darkness sekarang melindungi temannya, kebanggaan Crusader.

… Itu akan bagus jika dia terus bersikap seperti ini…

Pria itu menatap ke arah Darkness, mendesah dan menggelengkan kepalanya.

Sikapnya terlihat mengatakan dia tidak ingin membuat masalah tapi dia tidak punya pilihan.

Kelakuan pria itu membuat Darkness kesal yang biasanya tidak menunjukkan ekspresinya secara terbuka.

Karena ketegangan semakin meningkat, aku pergi ke Aqua yang masih memeluk lututnya dan menolak untuk keluar dari kandang meskipun dalam situasi ini dan berbisik:

“… Hey, itu seseorang yang kau kenal kan? Dia memanggilmu dewi-sama. Pergi dan urus orang itu.”

Setelah mendengar apa yang aku katakan, Aqua membuat ekspresi wajah ‘apa yang kau katakan?’ dan…

“… Ah! Dewi! Itu benar, aku dewi. Dan? Masalah apa yang ingin diselesaikan dengan dewi? Kalian memang tak berdaya!”

Aqua akhirnya keluar dari kandang.

Apakah gadis ini benar-benar lupa bahwa dirinya dewi?

Setelah keluar dari kandang, Aqua memiringkan kepalanya ke pria itu.

“… Kau siapa?”

Dia tidak mengenalnya.

… Tidak, mungkin dia mengenalnya.

Karena pria itu membuka matanya lebar dengan kaget.

Aqua mungkin hanya lupa tentangnya..

“Apa yang kau katakan dewi-sama! Ini aku Mitsurugi Kyouya! Aku menerima pedang Gram darimu!”

“…?”

Aqua tetap memiringkan kepalanya, tapi aku akhirnya mengerti.

Namanya mungkin terdengar seperti tokoh utama dari anime atau manga, tapi karena itu nama dari Jepang, dia pasti memiliki senjata kuat dari Aqua dan datang sebelumku.

Pria itu terlihat memiliki perasaan keadilan yang kuat dan mempunyai rambut coklat dan bertipe keren.

Dia memakai armor yang terlihat mahal dan berkilau biru terang. Di pinggangnya ada pedang dengan sarung berwarna hitam.

Di samping dia ada si cantik dengan tombak panjang itu adalah tipe warior, dan gadis manis memakai armor kulit dengan pisau di pinggangnya.

Orang ini yang menyebut dirinya Mitsurugi umurnya sekitar umurku.

Untuk menjelaskan pria ini dalam satu kalimat…

Dia terlihat seperti karakter utama dalam manga.

“Ah! Iya iya, ada orang yang seperti itu! Maaf, aku benar-benar lupa tentangmu. Aku mengirim banyak orang kesini, jadi mau bagaimana lagi kalau aku lupa!”

Setelah penjelasan dari aku dan Mitsurugi, Aqua akhirnya ingat.

Wajahnya sedikit canggung, tapi Mitsurugi tetap tersenyum terhadap Aqua dan berkata:

“Eh, itu sudah lama, Aqua-sama. Sebagai pahlawan yang kau pilih, aku sudah bekerja keras setiap hari. Job-ku Sword master. Aku sudah level 37… oh iya, apa yang Aqua-sama lakukan disini? Sebaliknya, kenapa kau terkunci di dalam kandang?”

Mitsurugi mengatakan itu lalu menatap ke arahku.

Saat Aqua mengirimnya ke dunia ini, dia membuat sesuatu tentangnya yang terpilih oleh para dewa sebagai pahlawan, itu perkataan yang tidak bertanggung jawab.

Dia tidak ingat orang itu ada, yang memperlihatkan betapa tidak bertanggung jawab perkataan yang dia berikan kepada Mitsurugi.

Jadi di mata Mitsurugi, aku salah satu yang mengunci Aqua di dalam kandang?

… Yah, orang normal akan berpikir seperti itu juga.

Bahkan jika aku mengatakan bahwa dia yang tidak ingin keluar, orang ini tidak akan mempercayaiku.

Bahkan aku yang melihat dengan mataku sendiri tidak percaya di sana ada dewi aneh.

Aku mengatakan kepada Mitsurugi apa yang terjadi denganku dan Aqua setelah dikirim ke dunia ini…

“… Mustahil, ini terlalu tidak masuk akal! Apa yang kau pikirkan, membawa dewi-sama ke dunia ini? Dan kau menguncinya di dalam kandang dan melemparnya ke danau untuk quest ini?”

Mitsurugi menarik kerahku dengan amarah.



Aqua menahan dia dengan cepat.

“Kau, apa yang kau lakukan? Ini tidak masalah, aku hidup setiap hari dengan senang, dan aku tidak marah lagi tentang membawaku ke dunia ini! Dan aku bisa kembali setelah membunuh raja iblis! Quest hari ini sedikit menyeramkan, tapi itu terselesaikan dengan mulus. Tidak ada yang terluka dan hadiahnya 300,000. 300,000! Dan semua mengatakan bahwa aku boleh mengambil semuanya!”

Mitsurugi melihat ke arah Aqua dengan mata kasihan setelah mendengar apa yang dikatakanya.

“… Aqua-sama., aku tidak tahu apa yang dikatakan pria ini sehingga membuatmu menjadi seperti ini, tapi kau telah dijebak dengan sangat tidak masuk akal. Setelah pengorbananmu, kau hanya mendapat 300,000…? kau adalah dewi! Untuk dewi yang dijebak dengan cara seperti ini… ngomong-ngomong, kau tinggal dimana saat malam tiba?”

Aku merasa seperti memberitahu Mitsurugi untuk tidak mengatakan dewi di pinggir jalan, tapi dia terlihat diujung akan kehilangan sesuatu, jadi aku memutuskan untuk diam.

Untuk pertama kali bertemu, orang ini sangat tidak sopan.

Dia tidak mengerti tentang Aqua sama sekali.

Mendengar Mitsurugi mengatakan itu, Aqua sedikit ketakutan dan menjawab dengan malu-malu:

“Dengan yang lain, di kandang kuda…”

“Huh?”

Mitsurugi semakin keras memegang kerahku.

Hey, itu sakit!

Saat ini Darkness memegang tangan Mitsurugi.

“Hey, jaga kelakuanmu dan lepas tanganmu. Kau tidak beralasan selama ini. Ini pasti pertama kali kau bertemu dengan Kazuma, ada batasannya kau bisa berlaku tidak sopan.”

Darkness yang biasanya diam saat dia tidak mengatakan sesuatu yang tidak jelas telah marah.

Dilihat secara dekat, Megumin memegang tongkat yang sudah ditingkatkannya dan kelihatannya dia ingin mengeluarkan sihir ledakan… Tunggu, kau hentikan!

Mitsurugi melepaskan tangannya dan menatap Darkness dan Megumin secara senang.

“… Crusader dan Arch wizard? Dan… mereka terlihat agak baik juga. Kelihatannya kau memiliki keberuntungan bagus dalam mencari anggota, tapi itu tidak berarti apa-apa. Tidakkah kau merasa malu membiarkan Aqua dan dua anggota terbaik ini tidur di kandang kuda? Kau mengatakan job-mu petualang terlemah kan?”

Dari cara dia menjelaskannya, situasiku terlihat bagus.

Dari orang yang tidak tahu siapa kami, aku terlihat sangat beruntung.

Aku berbisik kepada Aqua:

“Nah, nah, bukankah tinggal di kandang kuda normal untuk para petualang di dunia ini? Kenapa orang itu sangat marah?”

“Yah, aku pikir dia mendapatkan pedang terkuat saat dia dikirim ke dunia ini, dan menyelesaikan banyak quest sangat susah dari awal. Dia pasti tida perlu khawatir tentang keuangan… tapi itu biasa untuk kasus orang dengan kemampuan atau senjata spesial.”

Api kemarahan membakar hatiku setelah aku mendengar jawaban Aqua.

Orang yang tidak mengalami kesulitan apapun karena pedang kuat yang diterimanya, kenapa dia berakting sangat tinggi dan kuat kepadaku yang bekerja keras dari awal?

Dia tidak menyadari kekesalanku dan berkata kepada Aqua, Darkness dan Megumin dengan senyum simpatik:

“Itu pasti susah untuk kalian selama ini. Mohon bergabunglah denganku sekarang. Tentu saja, aku tidak akan membiarkan kalian tidur di kandang kuda, dan akan membelikan kalian satu set lengkap peralatan premium. Aku Sword master, temanku Warior dan kau sebagai Crusader bersama temanku pencuri, Arch wizard ini dan Aqua-sama. Kombinasi yang sempurna, kecocokan ini takdir dari surga.”

Ara, aku tidak termasuk.

Yah, lagipula aku tidak ingin bergabung dengar party-nya.

Setelah mendengar tawaran Mitsurugi, 3 anggotaku mulai bicara antara mereka sendiri.

Mitsurugi mungkin terfokus dengan menjadi pahlawan, hal yang ditawarkannya tidak lah buruk.

Dan dibadingkan dengan bersamaku, pergi bersama Mitsurugi tawaran rute yang mudah untuk Aqua menjatuhkan raja iblis.

Raja iblis harus dibunuh sebelum Aqua bisa kembali ke surga.

Meskipun aku hanya berpikir dia sebagai hadiah gratis untuk pindah ke dunia ini, tapi surga pasti mengizinkannya untuk kembali jika dia menyelesaikan tugas untuk membunuh raja iblis dengan pahlawan lain.

Aku pikir Aqua dan yang lain akan pindah dengan alasan yang baik, jadi aku memasang kupingku di belakang mereka dan mendengarkan. Pada akhirnya…

“Rasanya aneh. Dia begitu buruk membuatku ngeri. Dan dia terlalu banyak bicara dan cenderung narsis juga yang membuatku takut.”

“Apa yang harus kita lakukan, entah mengapa aku secara fisik menolak pria ini. Aku lebih memilih orang yang aktif dibanding yang pasif, tapi entah kenapa orang ini membuatku ingin memukulnya.”

“Bolehkah aku merapal sihir? Bolehkah aku melempar sihir ledakan ke wajah elitnya itu yang tidak pernah mengalami kesulitan apapun?”

Ara, persepsi mereka sedikit negatif, Mitsurugi-san.

“Nah Kazuma, ayo cepat kita kembali ke guild. Aku mungkin salah satu yang memberinya pedang kuat, tapi aku pikir lebih baik jika tidak berdekatan dengan orang seperti itu.”

Sayangnya perlakuan dia menyebalkan, tapi lebih baik pergi meninggalkannya seperti saran Aqua.

“Yah– anggotaku kelihatannya tidak ingin bergabung dengan party-mu dengan pendapat mereka sendiri. Kami tetap butuh melaporkan selesainya quest, jadi kami akan pergi…”

Setelah selesai, aku menuntun kuda yang membawa kandangnya dan bersiap untuk pergi.

…..

“… Bisakah kau minggir?”

Aku mengatakan dengan nada terganggu kepada Mitsurugi yang menghalangi jalanku.

Apa yang harus aku lakukan, dia tipe yang tidak akan mendengarkan orang lain.

“Permisi, tapi Aqua-sama salah satu yang memberikan pedang ini kepadaku, dan melihat orang dermawan yang memberikanku kekuasan jatuh dengan keadaan seperti itu, aku tidak bisa dengan mudah mengabaikannya. Kau tidak akan bisa menyelamatkan dunia, seseorang yang akan membunuh raja iblis adalah aku. Itu akan lebih baik untuk Aqua-sama ikut bersamaku… kau mengatakan kau memilih Aqua sebagai barang yang selalu kau bawa bersamamu di dunia ini kan?”

“… Ya.”

Mengikuti perkembangan manga, aku bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Orang ini pasti akan…!

“Jika seperti itu, bagaimana kalau kita bertaruh? Kau memilih Aqua-sama sebagai ‘sesuatu’ yang selalu kau bawa kan? Jika aku menang, kau harus memberikan Aqua-sama kepadaku. Jika kau menang, aku dapat menjanjikanmu satu hal, apapun itu.”

“Okay, aku setuju! Terima ini!”

Seperti perkiraanku.

Aku hampir dibatasku, dan menyerang tanpa mengatakan apapun lagi.

Aku mengeluarkan tangan kiriku dan menggunakan tangan kananku untuk mengayunkan pedang bersarungku ke arahnya secara cepat.

Yang bergerak pertama yang menang, tidak ada yang licik tentang itu!

Dan sebagai Sword master level tinggi dengan pedang terkuat melawan petualang pemula dengan perlengkapan lemah adalah yang licik!

Mitsurugi tidak mengira aku menyerangnya saat menjawabnya.

“Eh? Tunggu! Tahan…!”

Mitsurugi terlihat panik, tapi seperti yang diduga dari petualang level tinggi.

Dia mengeluarkan pedangnya dan bersiap secara horizontal untuk menangkis pedangku.

Ketika pedangku ingin mengenai pedang Mitsurugi, aku menjulurkan tangan kiriku…!

“’Steal’…!”

Saat aku berteriak, aku merasakan berat pedang ditangan kiriku.

Oh, aku mendapatkan jackpot.

Pedang Mitsurugi yang ingin menangkis seranganku menghilang dari tangannya.

“Huh?” x3

Aku heran siapa yang mengucapkan suara bodoh seperti itu.

Mungkin semua orang yang ada di sini kecuali aku.

Dengan skill mencuriku aku kombinasikan dengan seranganku, Mitsurugi yang tidak melakukan apapun terserang keras dikepalanya olehku.

“Pengecut! Pengecut pengecut pengecut–!”

“Betapa liciknya! Kau buruk, pengecut! Tidak bisakah kau bertarung dengan hormat?”

Dua anggota perempuan Mitsurugi memarahiku.

Itu seperti musik ditelingaku.

Meskipun dengan sarung pedangnya, Mitsurugi tetap terkena serang oleh pedang yang sedikit berat dikepalanya dan jatuh ke tanah dengan mata yang memutih, itu sedikit lucu.

Aku memberitahu kepada dua pengikutnya yang sedang protes.

“Tidak peduli apa, aku yang menang. Orang ini mengatakan dia akan menjanjikan apapun jika dia kalah kan? Kalau begitu aku akan mengambil pedang ini.”

Setelah mendengar perkataanku, salah satu pengikutnya menjadi gelisah.

“Apa? Hal konyol apa yang kau katakan? Dan hanya Kyouya yang bisa menggunakan pedang sihir itu, pedang sihir itu akan memilih pemiliknya. Itu telah memilih Kyouya sebagai pemiliknya! Kekuatan dari pedang itu tidak akan bekerja padamu!”

Setelah mendengarkan perkataan percaya diri gadis itu, aku beralih ke Aqua.

“… Apa itu benar? Aku tidak bisa menggunakan rampasan perang ini? Aku pikir aku akhirnya mendapatkan sebagian peralatan kuat.”

”Itu benar. Sayangnya, pedang gram khusus untuk orang yang menyebalkan itu. Itu memberikan satu kekuatan pada tangan melebihi batas manusia saat dipakai, dan pedang itu sangat tajam yang bisa memotong besi seperti memotong sayuran. Tapi di tangan Kazuma, itu hanya akan menjadi pedang biasa.”

Jadi ada hal seperti itu…

Tapi karena aku mendapatkan sesuatu yang bagus, aku pasti akan membawanya bersamaku.

“Kalau begitu aku tetap dijalanku. Beritahu kepada orang yang menginginkan ber-duel itu saat dia bangun, jadi jangan komplain… baiklah, ayo kita ke guild untuk hadiahnya, Aqua.”

Setelah selesai, aku berbalik dan pergi. Anggota perempuan Mitsurugi mengeluarkan senjatanya kepadaku.

“Kau kau kau, berhenti di situ!”

“Kembalikan pedang Kyouya. Kami tidak menerima kemenanganmu!”

Dan juga, aku mengangkat tanganku dan menggeliatkan jariku ke depan 2 gadis itu.



“Tidak masalah jika kalian ingin melawanku, tapi aku percaya dengan kesetaraan jenis kelamin, seorang pria yang berani menggunakan drop kick-nya terhadap para gadis. Jangan pikir aku akan menahan terhadap kalian berdua, aku mungkin akan mempermalukan kalian di tempat umum menggunakan skill ‘Steal’.”

Dua gadis itu melihat ke arah tanganku dan khawatir tentang keselamatan mereka dalam beberapa cara dan mundur dengan wajah gelisah.

“Ugwahhh…” x3

Anggotaku melihat ke arahku dengan mata sinis yang menusukku.

Membawa kandang pinjaman bersama kami, kami akhirnya kembali ke guild.

Karena kami memutuskan semua hadiahnya untuk Aqua, aku membiarkan Aqua dan yang lain melapor selesainya quest selagi aku mengembalikan kuda pinjaman. Aku mengambil rampasanku–  pedang sihir itu ke suatu tempat dan kembali ke guild sedikit terlambat dari yang lain.

….. Tapi…

“Ke-kenapa–!”

Suara keras Aqua bisa terdengar dari dalam guild.

Apa gadis ini ingin membuat keributan di setiap dia berada?

Aku masuk ke guild dan melihat Aqua memegang staf guild dengan meneteskan air mata.

“Bukankah sudah kubilang, kandang yang aku pinjam darimu bukan rusak karenaku! Orang yang bernama Mitsurugi yang membengkokan jerujinya! Kenapa aku harus membayar untuk itu!”

Aku mengerti, orang itu yang membengkokan jeruji untuk menyelamatkan Aqua tanpa mengetahui cerita lengkapnya.

Dan Aqua yang harus mengganti rugi kandang rusak itu.

Aqua bersikeras sesaat, tapi mungkin dia menyerah, mengambil hadiahnya dan datang ke meja kami dengan langkah yang berat.

“… Hadiahnya kali ini, setelah dikurangi ganti rugi kandang yang rusak, hanya tersisa 100,000 eris… mereka bilang kandangnya terbuat dari proses dan material spesial, jadi itu harganya 200,000…”

Melihat betapa sedihnya Aqua, bahkan aku merasa sedikit berminta maaf kepadanya.

Bertemu Mitsurugi menjadi bencana yang tidak terduga bagi Aqua.

“Lain kali aku bertemu pria itu, aku pasti akan memberinya pukulan dewa! Dan menyuruhnya membayar ganti rugi untuk kandangnya!”

Aqua duduk di bangkunya dan mengambil daftar menu dengan kencang dan berkata dengan menggertakkan giginya.

Sama sepertiku, aku tidak ingin melihat dia lagi.

… Ketika Aqua sedang menggerutu.

“Jadi di situ kau! Aku susah mencarimu, Satou Kazuma!”

Kami sedang membicarakan tentang Mitsurugi saat dia muncul dengan dua gadis bawahannya di pintu masuk guild.

Meneriakkan nama lengkap yang tak pernah aku beritahu kepadanya, Mitsurugi bergegas ke meja kami dan menggebrak dengan kedua tangannya.

“Satou Kazuma! Aku bertanya kepada gadis pencuri tentangmu dan dia langsung mengatakan semuanya. Dia bilang kau suka melepas celana dalam wanita. Selain itu, kau tertarik untuk melumuri para gadis dengan lendir. Banyak orang mengatakan tentangmu, Kazuma bengis.”

“Tunggu, siapa orang menyebarkan ini, beritahu aku dengan tepat.”

Aku tahu siapa pencuri itu, tapi masalahnya bagian yang lain itu.

Menyebarkan gosip dari suatu tempat dan menambahkan gelar bengis dibelakang namaku…!

Saat Mitsurugi mendekatiku dengan wajah serius, melangkah ke depannya.

“… Aqua-sama. Aku bersumpah padamu, setelah mendapatkan pedangku kembali dari pria itu, aku pasti akan membunuh raja iblis. Jadi bergabung denganku dan membentuk party be.. ah…!”

“Ah! Kyouya!” x2

Setelah terkena pukulan Aqua yang diam, Mitsurugi terlempar.

Dua gadis anggota Mitsurugi berlari ke Mitsurugi yang jatuh.

Mitsurugi memperlihatkan wajah bingungnya, tidak mengerti kenapa dia dipukul. Aqua melangkah lebar menujunya, memegang ke rahnya dan berkata:

“Ganti rugi kepadaku untuk kandang yang kau rusak! Itu semua salahmu aku sudah mengganti rugi untuk kandang itu! Karena kandang itu terbuat dari proses dan material spesial, itu harganya 300,000 okay, 300,000! Kau mendengarku, bayarlah!”

Bukankah kau tadi bilang harganya 200,000?

Mitsurugi yang bahkan belum berdiri setelah diterbangkan oleh pukulan Aqua tetap duduk dan mengeluarkan uang.

Setelah mendapatkan uang dari Mitsurugi, Aqua yang senang mengambil daftar menu lagi.

Mitsurugi menenangkan diri, melihat Aqua yang dengan senang memanggil pelayan dengan daftar menu di tangannya dia berkata kepadaku dengan segan:

“… Meskipun aku kalah dengan cara seperti itu, itu tetap kekalahanku. Meskipun aku tak tahu malu dan egois untuk mengatakan ini setelah menjanjikanmu memberikan apapun yang kau inginkan… tapi aku mohon padamu! Bisakah kau mengembalikan pedangnya kepadaku? Pedang itu tidak akan banyak berguna untukmu, itu hanya sedikit lebih tajam dari pedang biasa jika kau menggunakannya. Itu salah satu alasan kuat agar kau bisa melepaskan pedang itu… bagaimana kalau begini? Jika kau ingin pedang, aku bisa membelikanmu pedang terbaik di toko manapun dan memberikannya padamu… bisakah kau kembalikan kepadaku?”

Dia mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa itu permintaan yang egois.

Tidak peduli seberapa tidak bergunanya, Aqua tetap hadiah yang diberikan kepadaku saat aku datang ke dunia ini, sesuatu yang pasti aku dapat saat aku memutuskan untuk datang ke dunia ini.

Dengan kata lain, sesuatu yang aku pertaruhkan bernilai sama dengan pedang Mitsurugi.

Tapi jika kau bertanya kepadaku nilai Aqua sama dengan pedang sihir itu, aku hanya bisa menolak untuk menjawab.

“Menggunakanku sebagai hadiah tanpa seijinku, dan menanyakan tentang mengembalikan pedangmu dengan tawaran membelikan pedang terbaik sebagai gantinya, tawar-menawar ini tidak akan terjadi! Atau kau pikir nilaiku sama dengan pedang mahal di toko? Bodoh biadab, kurang ajar! Lagipula aku dewi, menggunakanku sebagai barang taruhan, apa yang kau pikirkan? Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, shoo. Cepat, enyahlah!”

Aqua memegang daftar menu di tangan satunya selagi menggoyangkan tangan yang lain, memberi isyarat untuk mengusir Mitsurugi saat dia mengatakannya dengan kencang, yang membuat wajah Mitsurugi menjadi pucat.

Mau bagaimana lagi, siapa yang menyuruhnya untuk membuat masalah dan melakukan ini, tidak heran Aqua marah.

“Kumohon, mohon tunggu Aqua-sama! Aku tidak merendahkan nilaimu…”

Saat Mitsurugi sedang menjelaskan, Megumin menarik lengan Mitsurugi.

“…? Ada apa gadis kecil… hmmm?”

Setelah mendapatkan perhatian Mitsurugi, Megumin menunjuk ke arahku.

Lebih tepatnya, dia menunjuk pinggangku.

“… Hanya memberitahu, pedangnya tidak lagi di pria ini.”

“!”

Mitsurugi sadar setelah mendengar perkataan Megumin…

“Sa-Satou Kazuma! Dimana pedangnya? K-kau, dimana kau menaruh pedangku?”

Dia tiba-tiba berkeringat dingin saat dia memaksaku menjawab.

Aku menjawab dengan 3 kata.

“Sudah aku jual.”

“Sialan–!”

Mitsurugi berlari keluar guild dengan menangis.

“… Ada apa dengan orang itu… ngomong-ngomong soal itu, dia selama ini telah memanggil Aqua sebagai dewi, kenapa?”

Setelah Mitsurugi meninggalkan guild.

Keributan itu menarik mata ingin tahu dari banyak petualang. Dibawah keadaan ini, Darkness bertanya.

… Benar, kata dewi telah diucapkan beberapa kali, itu normal untuknya bertanya.

Tidak, haruskah aku menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu mereka berduan Megumin dan Darkness?

Aku melihat ke arah Aqua yang menampakkan wajah yang mengatakan dia tau apa yang aku ingin coba katakan dan mengangguk.

Kemudian Aqua menunjukkan ekpresi serius yang langka untuk menghadapi Darkness dan Megumin.

Darkness dan Megumin juga sadar bahwa Aqua terasa berbeda, dan mendengarkan secara seksama kepadanya…

“Aku tidak pernah mengatakan ini kepada kalian sebelumnya, tapi aku memutuskan untuk mengatakannya… aku Aqua. Salah satu dewi pelindung dari kultus Axis, dewi air… itu benar, aku adalah dewi Aqua…!”

“… Jadi kau memimpikan itu?” x2

“Bukan! Dan kenapa kalian berdua mengatakan sesuatu yang sama!”

… Jadi itu berubah menjadi seperti itu…

Saat ini.

“Pengumuman darurat! Pengumuman darurat! Perhatian kepada semua petualang, mohon persiapkan perlengkapan kalian dan berkumpul ke gerbang utama kota bersiap untuk bertarung–!”

Pengumuman darurat publik yang tidak asing terdengar sangat keras.

“Lagi…? banyak sekali pengemuman darurat akhir-akhir ini.”

Bolehkah aku tidak ikut?

Aku tahu aku mungkin tidak bisa, tapi setelah insiden dengan Mitsurugi, aku merasa malas…

Saat aku menaruh wajahku dengan malasa diatas meja.

“Pengumuman darurat! Pengumuman darurat! Perhatian kepada semua petualang, mohon siapkan perlengkapan kalian dan berkumpul di gerbang utama kota bersiap untuk bertarung–! Terutama Satou Kazuma-san dan anggotanya, mohon menuju ke tempat kejadian secepatnya!”

“… Huh?”

Apa yang dikatakan pengumuman itu?